Page

Minggu, 27 Mei 2012

Mereka Berdua Harus Diselamatkan Sebelum Terlambat


“Mereka berdua harus diselamatkan sebelum terlambat,” kata Syekh membatin. Ia bertekad untuk mendatangi dua pemuda itu dan menasihatinya. Setan menghadangnya dan berkata, “Apa urusanmu dengan mereka berdua? Biarkan mereka menempuh jalannya sendiri-sendiri. Mereka tidak akan menghiraukanmu.”“Semua penumpang nomer penerbangan … dengan tujuan … diharap segera menuju tempat pemberangkatan, bersiap tinggal landas.” Suara itu menggema di setiap sudut bandara. Salah seorang dai kebetulan juga duduk di sanag, mengemasi kopernya dan bertekad pergi ke bumi Allah yang luas untuk berdakwah. Mendengar panggilan itu, tiba-tiba hatinya merasa marah. Ia tahu betul mengapa banyak orang pergi ke daerah itu, terutama kaum muda. Tiba-tiba, Syekh ini melihat dua pemuda yang usianya kira-kira sama atau lebih sedikit. Penampilan keduanya menunjukkan mereka hendak pergi ke daerah itu untuk tujuan bersenang-senang yang diharamkan.
Tapi, tekad Syekh sudah bulat. Ia kenal betul dengan tipu daya setan. Karena itu, ia ludahi wajah setan itu, kemudian berlalu. Di depan pintu keluar, Syekh tersebut menghentikan dua pemuda itu. Setelah mengucapkan salam, ia menasihati mereka. Sebuah nasihat yang berkesan dan bermakna. Ia katakan kepada mereka berdua, ‘Bagaimana jika pesawat mengalami kecelakaan dan kalian dijemput ajal dalam keadaan mengantongi niat seperti ini? Dengan muka macam apa kalian akan menghadap Tuhan di Hari Kiamat?’
Air mata dua pemuda itu bercucuran. Kedua hatinya tersentuh oleh nasihat Syekh tadi. Mereka kemudian bangkit dan menyobek tiket pesawat seraya berkata, ‘Wahai Syekh, kami telah membohongi keluarga. Kami bilang pada mereka akan pergi ke Makkah. Bagaimana ini? Apa yang harus kukatakan pada mereka?’ Kebetulan saat itu Syekh bersama salah seorang muridnya. Ia katakan padanya, ‘Pergilah kalian bersama saudaramu ini, ia akan memperbaiki keadaan kalian.’ Kedua pemuda itu pergi bersama sahabatnya. Mereka berniat tinggal bersamanya selama satu minggu, kemudian baru kembali ke keluarganya masing-masing.
Malam itu, di rumah pemuda murid Syekh, seorang dai menyampaikan wejangan yang semakin mengobarkan semangat keduanya. Setelah itu, kedua pemuda tersebut bertekad akan berangkat ke Makkah untuk menunaikan umrah. Begitulah, manusia menghendaki sesuatu, tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki yang lain. Di pagi hari, Setelah semua menunaikan shalat Subuh, mereka bertiga berangkat ke Makkah. Setelah berihram dari miqat, di tengah jalan, itulah akhir dari segalanya. Di tengah jalan, itulah penutup segala sesuatu. Dan, di tengah jalan, itulah perpindahan ke negeri akhirat.
Kecelakaan tragis menimpa mereka. Ketiganya meregang nyawa sebagai korbannya. Darah suci mereka bercampur kepingan kaca yang berserakan. Sambil menarik papas terakhir, mereka meneriakkan, Labbaik Allahumma labbaik… Labbaik Allahumma labbaik… Labbaik la syarika laka labbaik. Tahukah engkau, berapa rentang waktu antara kematian mereka dengan disobeknya tiket pesawat menuju daerah yang tidak jelas itu? Hanya beberapa hari, bahkan hanya dalam hitungan jam. Tetapi, Allah berkehendak memberikan hidayah dan keselamatan pada mereka. Sesungguhnya hanya Allah-lah yang mengetahui hikmah segala sesuatu. Mahasuci Allah! [al-Aiduna Ilallah hal.139]
Sumber: Buku ”Kisah Orang-Orang Shaleh Dalam Mendidik Anak, Pustaka al Kautsar

Kisah Teladan Yang Menakjubkan Tentang Semangat Menuntut Ilmu

Oleh : Ustadz Kharisman


Berikut ini adalah sepenggal kisah-kisah menakjubkan tentang kesungguhan para Ulama dalam menuntut ilmu. Semoga bisa menjadi pelajaran dan teladan bagi kita untuk bersemangat menjalankan aktifitas ilmiyyah : menempuh perjalanan menghadiri majelis ilmu, mencatat, murojaah (mengingat kembali pelajaran yang sudah didapat), membaca buku-buku para Ulama’, merangkum, meringkas, menyadur dan menyalin tulisan para ulama, mencatat faidah-faidah ilmu yang kita lihat dan dengar, mendengarkan rekaman ceramah-ceramah ilmiyyah melalui file-file audio, dan semisalnya.
Sesungguhnya menuntut ilmu adalah ibadah, bahkan menurut al-Imam asy-Syafi’i:
Menuntut ilmu lebih utama dibandingkan sholat Sunnah (Musnad asySyafi’i (1/249), Tafsir alBaghowy (4/113), Faidhul Qodiir (4/355))
Kisah-kisah nyata berikut ini sebagian besar disarikan dari kitab alMusyawwaq ilal Qiro-ah wa tholabil ‘ilm karya Ali bin Muhammad al-‘Imran.

Minggu, 20 Mei 2012

Akhir perjalanan hidup ini

Untaian Syair Zainal Abidin -rohimahulloh- 

لَيْس الغرِِيبُ غرِيبَ الشَّامِ وَاليمنِ           إنَّ الغَريب غَريبُ اللحْد والكَفَنِ
Orang asing bukanlah orang yg merantau ke negeri syam atau yaman
Tp orang asing adl, org yg asing dalam liang lahad bersama kain kafan

إنَّ الغريبَ لَهُ حَق لِغُربَتِهِ              علَى المُقِيمينَ فى الأوْطَانِ والسَّكَنِ
Sungguh orang yang terasing memiliki hak yang harus dipenuhi
Oleh penduduk daerah yang sedang dilaluinya

لاَ تَنْهَرَنّ غَرِيْباً حَالَ غُرْبَتِهِ                      الدَّهْرُ يَنْهَرُهُ بِالذُّلِّ وَالْمِحَنِ
Janganlah kau hardik orang asing ketika sedang dalam perantauan
Karena masa telah menghardiknya dengan kehinaan dan berbagai cobaan

سَفْرِي بَعِيْدٌ وَزَادِي لَنْ يُبَلِّغَنِي                  وَقُوَّتِي ضَعُفَتْ وَالْمَوْتُ يَطْلُبُنِي
Perantauanku jauh… padahal bekalku tidak mencukupi
Kekuatanku semakin rapuh… sedang kematian terus mencariku

وَلِي بَقَايَا ذُنُوْبٌ لَسْتُ أَعْلَمُهَا                  اللهُ يَعْلَمُهَا فِي السِّرِّ وَالْعَلَنِ
Aku tentu punya banyak sisa dosa, yang aku tak mengetahuinya
Allah mengetahui dosa-dosaku yang tersembunyi di saat bersendirian atau yang nampak

مَا أَحْلَمَ اللهَ عَنِّي حَيْثُ أَمْهَلَنِي                وَقَدْ تَمَادَيْتُ فِى ذَنْبِي وَيَسْتُرُنِي
Betapa sayangnya Alloh padaku… krn telah menangguhkan hukuman-Nya
Bahkan Dia tetap menutupi dosaku… meski aku terus melakukannya

تَمُرُّ سَاعَاتُ أَيَّامِي بِلاَ نَدَمِ                      وَلاَ بُكَاءٍ وَلاَ خَوْفٍ وَلاَ حَزَنِ
Hari-hariku terus berjalan (dan aku terus melakukan dos-dosa)
Tanpa ada rasa penyesalan, tangisan, ketakutan, ataupun kesedihan

أَنَا الَّذِى أَغْلَقَ الأَبِوَابَ مُجْتَهِدًا                  عَلَى الْمَعَاصِي وَعَيْنُ اللهِ تَنْظُرُنِي
Akulah orang telah menutup pintu
Untuk giat dalam maksiat, padahal Mata Alloh selalu mengawasiku

يَا زَلَّة كُتِبَتْ فِي غَفْلَةٍ ذَهَبَتْ                  يَا حَسْرَة بَقِيَتْ فِي الْقَلْبِ تُحْرِقُنِي
Salah sudah tercatat, dalam kelalaian yang telah lewat
Dan sekarang, tinggal penyesalan di hati yg terus membakar diriku

دَعْنِي أَنُوْحُ عَلَى نَفْسِي وَأَنْدُبُهَا                 وَأَقْطَعُ الدَّهْرَ بِالتَّذْكِيْرِ وَالْحَزَنِ
Biarkanlah aku tangisi jiwaku dan meratapinya  
Dan aku isi masa hidupku dengan muhasabah dan kesedihan 

دَعْ عَنْكَ عَذْلِي يَا مَنْ كَانَ يَعْذُلُنِي             لَوْ كُنْتَ تَعْلَمُ مَا بِي كُنْتَ تَعْذُرُنِي
Wahai orang yang selalu menghinaku, tinggalkan hinaanmu!
karena jika kau tahu keadaanku, tentu kau member udzur kepadaku

دعني أسِحّ دموعا لا انقطاع لها                 فهل عسى عبرة منها تخلصني
Biarkanlah ku usap linangan air mata, yang tak mau berhenti ini
Maka adakah tetesan air mata ini, dapat menyelamatkan diri?!

كأنني بين كل الأهل منطرحا                   على الفراش وأيديهم تقلبني
Dan seakan-akan aku sekarang
tergeletak tak berdaya diatas ranjang
di hadapan seluruh sanak keluarga
yang membolak-balikkan tubuhku dengan tangan mereka

وقد تجمع حولي من ينوح ومن                يبكي عَلَيّ وينعاني ويندبني
Lalu berkumpullah di sekelilingku, orang yang meratapiku dan
menangisiku 

وقد أتوا بطبيب كي يعالجني                   ولم أرى الطب هذا اليومَ ينفعني
Mereka telah mendatangkan tabib untuk mengobatiku
Tapi aku yakin, saat ini ia takkan mampu menyembuhkanku

واشتد نزعي وصار الموت يجذبها              من كل عرق بلا رفق ولا وهن
Selanjutnya nafasku semakin tak karuan
Ajal mulai merenggutku, dr setiap urat nadi, dg tanpa keramahan & kehalusan

واستخرج الروح مني في تغرغرها              وصار ريقي مريراً حين غرغرني
Kemudian kematian mengeluarkan nyawaku dariku yang pada saat nyawaku di kerongkongan
saat itu ludahku menjadi terasa pahit

وغمضوني وراح الكل وانصرفوا               بعد الإياس وجَدُّوا في شرا الكفن
Mereka pun menutup mataku  lalu pergilah mereka seluruhnya
Tatkala mereka putus asa maka merekapun berpaling dariku untuk membeli kafan

وقام من كان حِبَّ الناس في عجل             نحو المغسل يأتيني يغسلني
Orang yang dulunya paling ku kasihi
Segera mencari pemandi mayat untuk memandikan mayatku

وقال يا قومُ نبغي غاسلاً حذقاً                 حراً أديباً أريباً عارفاً فطن
Dia mengatakan: Wahai kaumku, kami ingin pemandi mayat yg lihai
merdeka, ahli syair, cerdas, mengerti, dan pandai

فجاءني رجل منهم فجردني                    من الثياب وأعراني وأفردني
Akhirnya datanglah seorang dari mereka menghampiriku
ia melepas pakaianku, menelanjangiku, dan menyendirikanku

وأودعوني على الألواح منطرخا                 وصار فوقي خرير الماء يُنظِفُني
Dengan terlentang di gerabah, ia membiarkanku
sedang pancuran air yang akan membersihkan ada di atasku

وأسكب الماء من فوقي وغسلني                غسلا ثلاثا ونادى القومَ بالكفن
Ia pun mengucurkan air dari atasku, dan membilasku dengan tiga bilasan
Setelah itu, ia meminta orang-orang agar mendatangkan kain kafan

وألبسوني ثياباً لا كمام لها                      وصار زادي حنوطي حين حنطني
Orang-orang itu memakaikan padaku pakaian yang tanpa lengan
Dan jadilah bekalku hanya parfum kematian, saat mereka memarfumiku

وأخرجوني من الدنيا فوا أسفاه                 على رحيل بلا زاد يبلغني
Mereka kini telah mengeluarkanku dari dunia… Duhai malangnya aku
Sebagai seorang perantau tanpa bekal yang dapat mengantarkanku

وحملوني على الأكتاف أربعة                   من الرجال وخلفي من يشيعني
Mulailah 4 lelaki mengangkat jasadku di atas pundak
Dan di belakangku terlihat para pelayat yang mengarak

وقدموني إلى المحراب وانصرفوا                  خلف الامام فصلى ثم ودعني
Mereka lalu meletakkanku di mihrob depan
Lalu ke belakang imam untuk sholat & mengucapkan kata perpisahan

صلوا عليّ صلاة لا ركوع لها                  ولا سجود لعل الله يرحمني
Mereka menyolatiku, dg sholat yg tanpa ada ruku’ dan sujudnya
Dengan iringan doa semoga Alloh mencurahkan padaku rahmat-Nya

وأنزلوني إلى قبري على مَهَل                    وقدموا واحدا منهم يلحدني
(Sampai di kuburan), mereka menurunkanku ke kuburan dengan perlahan
Dan mulailah salah satu dari mereka memasukan aku ke liang lahat

وكشّف الثوب عن وجهي لينظرني             وأسبل الدمع من عينيه أغرقني
Dia membuka kain yg menutupi wajahku untuk melihatku
Hingga mengucur dari kedua matanya, air yg mampu menenggelamkanku

فقام محترما بالعزم مشتملاً                     وصفّف اللَبْن من فوقي وفارقني
Ia lalu berdiri dg penuh hormat… Dan dengan tekad yang bulat…
ia menata bata di atasku… lalu beranjak meninggalkanku…

وقال هُلُّوا عليه الترب واغنتموا                 حسن الثواب من الرحمن ذي المنن
Ia mengatakan: “Uruklah dia dengan tanah kuburan
Dan raihlah pahala kebaikan dari Ar-Rohman, yg memiliki banyak pemberian!

فى ظلمة القبر لا أمٌّ هناك ولا                   أب شفيق ولا أخ يؤنسني
Di liang kubur yang gelap itu, tak ada bapak yang penyayang
Tak ada ibu, atau pun saudara yang dapat membuatmu senang

وهالني صورة فى العين إذ نظرت               من هول مطلع ما قد كان أدهشني
(Stlh itu) datanglah sosok yg membuatku gemetar, saat mata ini menatapnya
Karena tampang yang sangat menakutkan orang yg melihatnya

من منكر ونكير ما أقول لهم                   قد هالني أمرهم جداً فأفزعني
Itulah malaikat Munkar dan Nakir… Apa yg akan ku katakan pada mereka?!
Di saat mereka benar-benar telah membuatku sangat takut dan kaget tiada tara

وأقعدوني وجَدُّوا في سؤالهم                   مالي سواك إلهي من يخلصني
Mereka mulai mendudukkanku, dan mengintrogasiku
Sungguh ya Tuhan, tiada seorang pun selain Engkau yg dpt menyelamatkanku

فامنن عليّ بعفوٍ منك يا أملي                  فإنني موثق بالذنب مرتَهَن
Maka berikanlah maaf-Mu padaku, wahai Harapanku
Sungguh aku sekarang terjerat & tergadai oleh dosa-dosaku

تقاسم الأهل مالي بعدما انصرفوا               وصار وزري على ظهري فأثقلني
Adapun keluargaku… setelah pulang, mereka membagi-bagi hartaku
Di lain sisi, dosa-dosaku menjadi semakin terasa berat di pundakku

واستبدلت زوجتي بعلاً لها بعدني               وحكمته على الأموال والسكن
Sedang istriku… ia mencari suami lain yang menjadi pengganti sepeninggalku
Lalu menyerahkan kekuasaan harta & rumah padanya (yg dulunya adlh milikku)

وصيرت ولدي عبداً ليخدمها                  وصار مالي لهم حلاّ بلا ثمن
Adapun anakku… mereka berubah menjadi budaknya yg harus melayaninya
Sedang hartaku… sekarang semuanya menjadi halal & barang gratis utk mereka

فلا تغرنك الدنيا وزينتها                      وانظر إلى فعلها في الأهل والوطن
Oleh karena itu, janganlah engkau terkecoh dengan dunia & perhiasannya!
Lihatlah apa yang diperbuat  dunia kepada tempat tinggal dan penghuninya

وانظر إلى من حوى الدنيا بأجمعها              هل راح منها بغير الحنط والكفن
Lihatlah orang yang berhasil mengumpulkan dunia seisinya
Apakah ia akan pergi dari dunia dg selain hanuth & kafannya?!

خذ القناعة من دنياك وارض بها                لو لم يكن لك إلا راحة البدن
Bersikaplah qona’ah dan rela terhadap dunia!
walau kau hanya memiliki badan yang sehat (dan hidup sederhana)

يا زارع الخير تحصد بعده ثمراً          يا زارع الشر موقوف على الوهن
Wahai penanam kebaikan… pasti kau nanti akan memanen buahnya
Wahai penanam keburukan… pasti kau akan dimintai tanggung jawabnya

يا نفس كفي عن العصيان واكتسبي              فعلا جميلا لعل الله يرحمني
Wahai jiwa ini, berhentilah menjalani maksiatmu
Dan mulailah beramal yang baik, semoga Alloh merahmatimu

يا نفس ويحك توبي واعملي حسنا           عسى تجازَيْن بعد الموت بالحسن
Wahai jiwa ini, segeralah bertaubat dan lakukanlah kebaikan
Semoga engkau raih balasan kebaikan, saat melewati kematian

ثم الصلاة على المختار سيدنا                 ما وضَّأَ البرق فى شام وفي يمن
Semoga sholawat tercurahkan kepada Nabi yang terpilih dan mulia
Selama kilat masih menerangi negeri Syam dan dataran Yaman

والحمد لله ممسينا ومصبحنا               بالخير والعفو والإحسان والمنن
Segala puji bg Alloh, yg ketika pagi & sore selalu memberi kita kebaikan
Juga maaf, ke-ihsan-an, dan banyak lagi pemberian

Alih bahasa oleh: Musyaffa' Addariny, Lc di Madinah, 21 /11/1430 H (dengan sedikit editan oleh Firanda)

TANGISAN NABI shallahu 'alaihi wa sallam TATKALA KEHILANGAN ORANG YANG DICINTAI (bag 2)


Jika anda pernah kehilangan kekasih…

Jika kesedihan meliputi hatimu karena kehilangan buah hati tercinta….

Air mata tak kunjung berhenti karena kehilangan istri tercinta…

Ibu yang tersayang dan penyayang telah pergi meninggalkan kenangan…

Sahabat yang setia dan siap berkorban telah berpisah dengan dunia….

Maka ingatlah…..semuanya pernah dialami oleh Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam

Sungguh merupakan perkara yang sangat menyedihkan dan sangat berat tatkala seseorang harus kehilangan orang yang dicintainya, baik anak yang disayang, apalagi berbakti, ibu yang penyayang, sahabat dekat, istri tercinta dan lain-lain.

Allah berfirman

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (١٥٥)

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar" (QS Al-Baqoroh : 155)

As-Syaikh As-Sa'di rahimahullah berkata :

{ وَالأنْفُسِ } أَيْ: ذَهَابُ الأَحْبَابِ مِنَ الْأَوْلاَدِ، وَالأَقَارِبِ، وَالأَصْحَابِ

"(Dan jiwa) yaitu dengan perginya orang-orang yang dicintai, baik anak-anak, kerabat, maupun sahabat" (Taisiir Al-Kariim Ar-Rahmaan hal 155)

TANGISAN-TANGISAN NABI shallallahu 'alaihi wa sallam


Hati terasa keras…
Nasehat sudah sering terdengar…. lantunan ayat…sentuhan sabda-sabda Nabi…petuah-petuah para ulama….akan tetapi…??

Kenapa bisa demikian…?? Akankah hati telah kaku karena telah tenggelam dalam kilauan kemaksiatan…terlena dalam gemerlap dunia…??

Akankah mata ini mengalirkan tangisannya…jika hati telah keras membatu..?

Hati mencari kekhusyu'an dalam sholat…akan tetapi kekhusyuan lari menjauh seakan-akan memusuhi hati


Diantara prinsip aqidah Ahlus Sunnah wal Jam'ah adalah naik turunnya keimanan seseorang, naik karena ketaatan, dan turun karena kemaksiatan. Karenanya hendaknya seorang muslim memperhatikan imannya, jika ia merasa turunnya keimanannya maka hendaknya ia berusaha untuk memperbaruinya. Karena turunnya iman mempengaruhi kondisi hati, semakin turun keimanan semakin keraslah hati, dan semakin sulit tersentuh dan terpengaruh dengan ayat-ayat Al-Quraan maupun nasehat-nasehat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda

إنّ الإِيمانَ لَيَخْلَقُ في جَوْفِ أحدِكُمْ كما يَخْلَقُ الثَّوْبُ فاسْأَلُوا اللَّهَ تعالى أن يُجَدِّدَ الإِيمانَ في قُلُوبِكُمْ

"Sesungguhnya iman akan usang di dalam tubuh kalian sebagaimana usangnya baju, maka hendaknya kalian memohon kepada Allah agar Allah memperbarui keimanan dalam hati-hati kalian"
 (HR Al-Haakim no 5 dan dihasankan oleh Al-Haitsami dalam Maj'ma' Az-Zawaaid 1/212 dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 1585)

Jumat, 18 Mei 2012

Mungkin ini Hari Terakhirmu

Seorang penyair berkata :


تَزَوَّدْ مِنَ التَّقْوَى فَإِنَّكَ لاَ تَدْرِي***  إِذَا جَنَّ لَيْلٌ هَلْ تَعِيْشُ إِلَى الْفَجْرِ

Berbekallah ketakwaan karena sesungguhnya engkau tidak tahu…
Jika malam telah tiba apakah engkau masih bisa hidup hingga pagi hari

وَكَمْ مِنْ صَحِيْحٍ مَاتَ مِنْ غَيْرِ عِلَّةٍ *** وَكَمْ مِنْ عَلِيْلٍ عَاشَ حِيْناً مِنَ الدَّهْرِ

Betapa banyak orang yang sehat kemudian meninggal tanpa didahului sakit…
Dan betapa banyak orang yang sakit yang masih bisa hidup beberapa lama

فَكَمْ مِنْ فَتًى أَمْسَى وَأَصْبَحَ ضَاحِكًا *** وَقَدْ نُسِجَتْ أَكْفَانُهُ وَهُوَ لاَ يَدْرِِي

Betapa banyak pemuda yang tertawa di pagi dan petang hari
Padahal kafan mereka sedang ditenun dalam keadaan mereka tidak sadar

وَكَمْ مِنْ صِغَارٍ يُرْتَجَى طُوْلُ عُمْرِهِمْ *** وَقَدْ أُدْخِلَتْ أَجْسَامُهُمْ ظُلْمَةَ الْقَبْرِ

Betapa banyak anak-anak yang diharapkan panjang umur…
Padahal tubuh mereka telah dimasukkan dalam kegelapan kuburan

وَكَمْ مِنْ عَرُوْسٍ زَيَّنُوْهَا لِزَوْجِهَا *** وَقَدْ قُبِضَتْ أَرْوَاحُهُمْ لَيْلَةَ الْقَدْرِ

Betapa banyak mempelai wanita yang dirias untuk dipersembahkan kepada mempelai lelaki…
Padahal ruh mereka telah dicabut tatkala di malam lailatul qodar

Nabi shallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ
"Setiap hamba akan dibangkitkan berdasarkan kondisi meninggalnya" (HR Muslim no 2878)

Berkata Al-Munaawi,
 أَيْ يَمُوْتُ عَلَى مَا عَاشَ عَلَيْهِ وَيُبْعَثُ عَلَى ذَلِكَ 
"Yaitu ia meninggal di atas kehidupan yang biasa ia jalani dan ia dibangkitkan di atas hal itu" (At-Taisiir bi Syarh Al-Jaami' As-Shogiir 2/859)

Senin, 14 Mei 2012

Shalatlah Seperti Shalatnya Orang Yang Hendak Berpisah Dengan Dunia

Hadits
Dari Abu Ayub Al Anshari radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلِّمْنِي وَأَوْجِزْ قَالَ إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ وَلَا تَكَلَّمْ بِكَلَامٍ تَعْتَذِرُ مِنْهُ وَأَجْمِعْ الْيَأْسَ عَمَّا فِي أَيْدِي النَّاسِ
“Seorang laki-laki menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata: “Ya Rasulullah. Berilah aku nasehat yang ringkas.” Maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Kalau Engkau mengerjakan shalat, maka shalatlah seperti shalatnya orang yang hendak meninggalkan (dunia). Jangan berbicara dengan satu kalimat yang esok hari kamu akan meminta udzur karena ucapan itu. Dan perbanyaklah rasa putus asa terhadap apa yang ditangan orang lain.”
(Hasan. Dikeluarkan oleh Ahmad (5/412), Ibnu Majah(4171), Abu Nu’aim dalam Al Hilyah(1/462) Al Mizzi (19/347) dan Lihat Ash Shahihah (401))

Kamis, 10 Mei 2012

Atasi Marahmu, Gapai Ridho Rabbmu


Siapapun kita, tentu pernah merasakan marah, bahkan mungkin tidak jarang kita merasakan kemarahan dan emosi yang sangat.
Memang sifat marah merupakan tabiat yang tidak mungkin luput dari diri manusia, karena mereka memiliki nafsu yang cenderung ingin selalu dituruti dan enggan untuk diselisihi keinginannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku ini hanya manusia biasa, aku bisa senang sebagaimana manusia senang, dan aku bisa marah sebagaimana manusia marah[1].

Jangan Marah…


Artikel yang pas skali utk kita semua pribadi agar tidak mudah cepat marah...

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam“Berilah saya nasihat.” Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah.” Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, “Jangan marah.” (HR. Bukhari). Imam Nawawi rohimahulloh mengatakan, “Makna jangan marah yaitu janganlah kamu tumpahkan kemarahanmu. Larangan ini bukan tertuju kepada rasa marah itu sendiri. Karena pada hakikatnya marah adalah tabi’at manusia, yang tidak mungkin bisa dihilangkan dari perasaan manusia.”

Minggu, 06 Mei 2012

Akun Facebook Setelah Kita Meninggal

Facebook


Pertanyaan:
Assalamu’alaikum
Konsekwensi apakah yang akan kita terima di akhirat kelak jika akun faceook atau twitter kita berisi dengan berbagi cerita macam-macam dengan foto-foto yang cantik dan tampan. Kadang kita juga menuangkan status-status yang mungkin menggambarkan kondisi kita pada saat iman kuat (mengingatkan hal-hal yang baik) atau iman lemah (mengeluh, mengumpat, dsb.). Apakah pahala dan dosa kita akan terus bertambah? Wassalam
Dari: Chriestian Ywss

Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah
Allah berfirman dalam surat Yasin,
إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ
Sesungguhnya Kami yang menghihupkan orang mati, Kami catat semua yang telah mereka lakukan dan dampaknya. Dan semuanya kami kumpulkan dalam kitab (catatan amal) yang nyata.” (QS. Yasin: 12)

UKHUWAH FILLAH>


UKHUWAH>>>
entah mengapa sy menyukai tentang kata2 ini, mari bersyair

UKHUWAH, kurasakan indahnya tak seperti yang dulu
entah mengapa ada jarak diantara kalian dan aku
sendiri ku mencari mengapa ini terjadi
sedih merasuk dalam di hati
air mata jatuh tanpa ku sadari
inginku berhenti dalam dakwah ini
mengapa seperti ini,,,
aku hanya ingin ukhuwah yang terjalin erat dalam naungan illah hi rabbi
tanpa sekat, tanpa tipu muslihat, tanpa membeda2kan golongan
ku rasa akupun tak sempurna,
ku rasa akupun tak bisa berjalan sendiri
dalam sanubari ku tetap menanti
siapa sahabat yang tulus utk menemani dalam suka dan duka
siapa sahabat yang tepat dalam menemani dakwah suci ini

sejujurny ak sakit hati ketika senyumku tak terberi balasan
sejujurny ak tak kuasa utk menahan dari semua ini
ak hanya ingin mengerti mengapa dirimu jadi seperti ini
ak sedih ketika beberapa sahabat berlaku seperti it pada ku
mungkin apakah aku harus keluar dalam dakwah ini?
jika memang begitu, ak bisa mengerti
memang ak tak pandai dalam menutup isi hati
aku hanya ingin keterbukaan diantara kita
aku hanya ingin ukhuwah ini suci, suci utk illah hii rabbi

bismillah, sungguh aku hanya ingin ukhuwah ini terjalin indah
terjalin dalam satu kata, satu irama, dan satu tujuan yaitu surga
sejujurnya ingin ku katakan aku sangattt menyayangi kalian karna Allah wahai ukhti fillah

semoga dirimu yang disana dapat mengerti isi hatiku saat ini, maafkan aku jika ku tak bisa melakukan yang terbaik selama ini, yang ku tahu dakwah itu suci dan harus ku lewati jalan suci pula utk menapakinya.

Selasa, 01 Mei 2012

150 CARA BERBAKTI KEPADA IBU



1. Pilihlah hadiah yang cocok untuk setiap moment yang tepat, seperti di hari raya, pada saat pernikahan putra-putrinya, ketika pulang dari safar, ketika sembuh dari penyakit, dll.
2. Membuatkan rekening khusus di Bank atas nama ibu, kemudian anak-anak dapat bekerjasama untuk mentransfer uang ke rekening tersebut setiap bulan agar segala kebutuhan ibu dapat terpenuhi.
3. Memahami kondisi kehidupan ibu, kemudian memperlakukan ibu dengan perlakuan yang sesuai dengan kondisi saat itu.
4. Berhati-hati dalam memilih kalimat-kalimat yang akan dikatakan di hadapan ibu.

5. Berusahalah sekuat tenaga agar ibu menjadi orang terakhir yang anda berpamitan kepadanya jika akan bepergian. Jadikanlah ia orang terakhir yang anda lihat sebelum berangkat. Berpamitanlah kepadanya dengan langsung berhadapan muka.

Nasihat, Teguran, dan Pelajaran

nasihat untuk wahabi



[1] Istighfar Palsu
Yahya bin Mu’adz Ar-Razi rahimahullah berkata, “Betapa banyak orang yang beristighfar namun dimurkai. Dan betapa banyak orang yang diam namun dirahmati.” Kemudian beliau menjelaskan,“Orang ini beristighfar akan tetapi hatinya diliputi kefajiran atau dosa. Adapun orang itu diam, namun hatinya senantiasa berdzikir.” (Al-Muntakhab min Kitab az-Zuhd wa ar-Raqaa’iq, karya al-Khathib al-Baghdadi, Hal. 69)


[2] Niat Menimba Ilmu
Abu Abdillah Ar-Rudzabari rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang berangkat menimba ilmu sementara yang dia inginkan semata-mata ilmu, maka ilmunya tidak akan bermanfaat baginya. Dan barangsiapa yang berangkat menimba ilmu dalam rangka mengamalkan ilmu, niscaya ilmu yang sedikit pun akan bermanfaat baginya.” (Al-Muntakhab min Kitab az-Zuhd wa ar-Raqaa’iq, Hal. 71)

Cara Mengganti Shalat yang Terlupa

imam shalat jamaah



Pertanyaan:
Assalamu’alaikum
Saya lupa shalat isya dan baru ingat d kemudian harinya, apakah saya harus langsung mengantinya atau tidak perlu karena sudah lewat waktunya?
Dari: Andy

Jawaban:
Wa’alaikumussalam
Berikut beberapa jawaban Imam Malik bin Anas untuk kasus yang semisal:
Pertama, keterangan Imam Malik untuk orang yang lupa shalat subuh dan zuhur, kemudian baru ingat di akhir waktu zuhur. Beliau mengatakan,
يبدأ بالصبح وإن خرج وقت الظهر
“Dia mulai dengan shalat subuh (kemudian shalat zuhur), meskipun sudah keluar waktu zuhur.”