teruntuk siapapun yang hendak menikah, silahkan untuk menjadi bahan renungan dan carilah jawabannya...
Biasanya apa saja sih persiapan sebelum menikah? Beberapa di antaranya mungkin sedang Anda siapkan adalah:
- a. Memilih gedung tempat resepsi
- b. Fitting baju pengantin
- c. Membuat daftar undangan
- d. Menentukan paket bulan madu
- e. Dan lain-lain
Tentu saja semua itu adalah hal penting dan tidak bisa diabaikan begitu saja.
Tapi kesibukan mempersiapkan hal-hal tadi justru sering membuat orang lupa merenungkan dan mempersiapkan yang sebenarnya justru jauh lebih penting dan mendasar.
Persiapan itu bukan berupa benda atau materi, tapi lebih ke pertanyaan-pertanyaan yang bersifat fundamental, misalnya:
- a. Betulkah saya sudah betul-betul siap mental untuk menikah?
- b. Pernikahan seperti apa yang ingin saya bangun?
- c. Apa yang ingin saya raih dalam pernikahan itu?
- d. Konsep keluarga bahagia menurut saya itu seperti apa?
- e. Apakah saya sebagai suami akan mampu membimbing istri dan anak-anak untuk mengingat Allah, disaat ibadah saya masih bolong-bolong?
- f. Apakah saya nanti sebagai istri akan bisa menerima dan tidak mengeluh jika nanti keluangan keluarga tidak seperti yang diharapkan?
- g. Apakah nanti saya takkan tergoda mencari yang lain ketika kulit pasangan mulai mengendur dan berkeriput?
Bagi yang belum punya jawaban yang jelas untuk pertanyaan tadi, ayo segera kita renungkan dan cari jawabannya.
Gimana, sudah menemukan jawabannya? Sekarang, bagaimana kalau pertanyaan-pertanyaan diatas kita tanyakan juga kepada calon pasangan kita?:
- a. Apakah ia sudah punya jawabannya?
- b. Kalau belum, apakah Anda siap mendengar jawabannya?
- c. Kira-kira, apakah jawabannya akan sama, atau minimal mirip dengan jawaban Anda?
Sadarkah Anda, banyak pasangan yang menikah tanpa lebih dahulu memahami dan merenungkan persiapan yang paling mendasar itu?
Dapat dibayangkan, untuk "perjalanan" penting ini, yang bagi sebagian besar orang hanya dilakukan sekali seumur hidup, kita malah hampir-hampir tidak punya persiapan memadai.
Betulkah pernikahan serumit itu sih? Perasaan dulu kakek-nenek kita ngga gitu-gitu amat deh.
Lebih baik pertanyaan itu diajukan di awal, bukan malah mencari jawabannya di dalam perjalanan pernikahan itu sendiri.
Kalau jawabannya bisa didapat dari buku sih masih mending. Apa jadinya kalau jawaban-jawaban dari pertanyaan itu didapat dari kejadian yang menimpa rumah tangga kita?
Sedemikian pentingnya persiapan pra-nikah, seharusnya membuat kita mengisi masa jelang nikah dengan pengetahuan tentang pernikahan.
Buat Anda yang saat ini sudah menikah dan belum merenungkan pertanyaan-pertanyaan tadi, maka proses menggali, mengenali serta memahami diri sendiri dan pasangan tersebut, bisa dilakukan saat ini juga.
Tak pernah ada kata terlambat untuk sebuah perubahan yang lebih baik.
(AKU KAU KUA, http://bukupernikahan.com)