Yang Pinter Menasehati Buanyak….!!!
Tapi Yang Mengamalkan Nasehatnya Sendiri?
Sungguh banyak diantara kita yang "HOBY" menasehati di facebook, sungguh ini merupakan kebaikan...tapi janganlah lupa agar kita juga semangat untuk mengamalkan nasehat-nasehat kita sendiri.
Renungkanlah perkataan Abul Aswad Ad-Dualy:
يَا أَيُّهَا الرَّجُلُ الْمُعَلِّمُ غيره *** هَلاَّ لِنَفْسِكَ كَانَ ذَا الت...َّعْلِيْمِ
Wahai orang yg mengajari orang lain....
Tidakkah kau mengajari dirimu dulu (sebelum orang lain)
أَتَرَاكَ تُلَقِّحُ بِالرَّشَادِ عُقُوْلَنَا *** صِفَةً وَأَنْتَ مِنَ الرَّشَادِ عَدِيْمُ
Pantaskah kau tanamkan pada akal kami “sifat mulia”..
Tapi ternyata, engkau kosong dari sifat mulia itu
لاَ تَنْهَ عَنْ خُلُقٍ وَتَأْتِي مِثْلَهُ *** عَارٌ عَلَيْكَ إِذَا فَعَلْتَ عَظِيْمُ
Janganlah engkau melarang akhlak (yg buruk), tapi kau sendiri melakukannya...
Sungguh sangat tercela, jika kau seperti
اِبْدَأْ بِنَفْسِكَ فَانْهَهَا عَنْ غَيِّهَا *** فَإِذَا انْتَهَتْ عَنْهُ فَأَنْتَ حَكِيْمُ
Mulailah dari dirimu, dan lepaskanlah dosanya…
Karena engkaulah sang bijaksana, jika kau telah lepas darinya
فَهُنَاكَ يَنْفَعُ إِنْ وَعَظْتَ وَيُقْتَدَى *** بِالْقَوْلِ مِنْكَ وَيَنْفَعُ التَّعْلِيْمُ
Saat itulah, nasehat dan didikanmu kan berguna
Begitu pula ucapanmu, akan menjadi panutan
Yaa Allah ampunilah kami yang sering menasehati akan tetapi lalai dari nasehatnya sendiri...tunjukanlah kami jalan yang lurus, tutuplah aib-aib kami di dunia, terlebih-lebih lagi di akhirat...aamiiin yaa Robbal 'Aaalamiin
dari ust Firanda
Rabu, 29 Februari 2012
Selasa, 28 Februari 2012
IBU
bismillah,
Ya Rabb, Sungguh sya merasa malu akan dosa-dosaku kepada ibu sy.
kutulis entri ini dengan linangan air mata,
Ya Allah, Ya Rabb,
terimakasih akan teguran yg Engkau berikan kepada hamba melalui sebuh kisah tentang seorang ibu.
dari link ini http://bloghidayah.wordpress.com/2012/02/27/kisah-menakjubkan-seorang-ibu/
dan ketika ku baca bait demi bait secara perlahan dalam kisah nyata tersebut, tak henti-hentinya air mata ini menetes dengan derasny,
Ibu,,, sungguh maafkanlah anakmu ini, yang belum bisa membahagiakan ibu sepenuhny, maafkan anakmu ini ketika hanya menyibukan diri dan hanya memikirkan dengan urusan kampus tanpa terbesit dalam pikiran utk menayakan bagaimana kabar ibu hari ini, bagaimana perasaan ibu hari ini, bagaimana kesehatan ibu hari ini. maafkanlah ketika anakmu ini jarang peka terhadap perasaan sensitif ibu,
Ya Rabb, maafkanlah hamba...
sungguh diri ini malu ketika melihat wajah sendu ibu, wajah yang selalu membuat sy utk terus bangkit dn berdiri, wajah yang tak henti2ny mendoakan untuk kebaikan anak2ny, wajah yang selalu memberikan senyuman harapannya utk anak2ny, wajah yang selalu gigih berjuang sendirian demi anak2ny, wajah yang tak pernah menyiratkan kesakitan dan kelelahan utk mendapatkan rejeki demi anak2ny, Ya Rabb (pdhl ibu sudah mulai sepuh, dan jarang sy lihat ibu mengeluh kesakitan dan kelelahan). Ya Rabbi, maafkanlah hamba.
Ya Rabb, maafkanlah hamba , Ya Allah Ya Rabbi mudahkanlah hamba utk selalu memberikan kebahagiaan hakiki kepada ibu hamba, mudahkanlah hamba utk selalu memberikan yang terbaik untuk ibu hamba dan mudahkanlah serta kuatkanlah hamba utk berbakti kepada ibu dan alm bpk, jagalah selalu ibu hamba, berilah kesehatan utk beliau, kuatkanlah beliau, jagalah keimanan, ketaqwaan beliau kpd-MU Ya Allah. dan kumpulkanlah kami dalam jannah-MU... aamiin Ya Rabbal alaamiin.
Ya Rabb, Sungguh sya merasa malu akan dosa-dosaku kepada ibu sy.
kutulis entri ini dengan linangan air mata,
Ya Allah, Ya Rabb,
terimakasih akan teguran yg Engkau berikan kepada hamba melalui sebuh kisah tentang seorang ibu.
dari link ini http://bloghidayah.wordpress.com/2012/02/27/kisah-menakjubkan-seorang-ibu/
dan ketika ku baca bait demi bait secara perlahan dalam kisah nyata tersebut, tak henti-hentinya air mata ini menetes dengan derasny,
Ibu,,, sungguh maafkanlah anakmu ini, yang belum bisa membahagiakan ibu sepenuhny, maafkan anakmu ini ketika hanya menyibukan diri dan hanya memikirkan dengan urusan kampus tanpa terbesit dalam pikiran utk menayakan bagaimana kabar ibu hari ini, bagaimana perasaan ibu hari ini, bagaimana kesehatan ibu hari ini. maafkanlah ketika anakmu ini jarang peka terhadap perasaan sensitif ibu,
Ya Rabb, maafkanlah hamba...
sungguh diri ini malu ketika melihat wajah sendu ibu, wajah yang selalu membuat sy utk terus bangkit dn berdiri, wajah yang tak henti2ny mendoakan untuk kebaikan anak2ny, wajah yang selalu memberikan senyuman harapannya utk anak2ny, wajah yang selalu gigih berjuang sendirian demi anak2ny, wajah yang tak pernah menyiratkan kesakitan dan kelelahan utk mendapatkan rejeki demi anak2ny, Ya Rabb (pdhl ibu sudah mulai sepuh, dan jarang sy lihat ibu mengeluh kesakitan dan kelelahan). Ya Rabbi, maafkanlah hamba.
Ya Rabb, maafkanlah hamba , Ya Allah Ya Rabbi mudahkanlah hamba utk selalu memberikan kebahagiaan hakiki kepada ibu hamba, mudahkanlah hamba utk selalu memberikan yang terbaik untuk ibu hamba dan mudahkanlah serta kuatkanlah hamba utk berbakti kepada ibu dan alm bpk, jagalah selalu ibu hamba, berilah kesehatan utk beliau, kuatkanlah beliau, jagalah keimanan, ketaqwaan beliau kpd-MU Ya Allah. dan kumpulkanlah kami dalam jannah-MU... aamiin Ya Rabbal alaamiin.
SIKSAAN BAGI ORANG YANG MENINGGALKAN SOLAT.
Bismillahirr Rahmanirr Rahim …
Siksaan Sewaktu Hidup di Dunia
1) Umurnya tidak berkat.
2) Akan dihapuskan tanda2 orang soleh dari mukanya.
3) Tiap2 amal yg dikerjakanya tiada diberikan pahala kepadanya.
4) Segala doanya tiada diperkenankan oleh Allah Ta’alla.
5) Dia dibenci oleh segala makhluk di dunia
6) Tidak ada baginya bahagian daripada doa untuk orang2 soleh.
Siksaan Ketika Hendak Mati
1) Mati dalam kehinaan.
2) Mati dalam keadaan yang sangat lapar.
3) Mati dalam keadaan dahaga yang amat, sehingga jika dituangkan ke mulutnya semua air laut di dunia ini, dia tetap merasa dahaga.
Siksaan di Alam Kubur
1) Kuburnya disempitkan.
2) Dinyalakan api, yang mana dia akan membalik-balikkan dirinya dalam bara api itu.
3) Allah Ta'alla mengarahkan ular yang besar, dinamakan "Shajkul Akrak", utk menyiksa si mayat. Ular itu akan berkata,"Sesungguhnya aku telah disuruh oleh Tuhanku untuk memukul engkau dari Subuh hingga Zuhur, sebab engkau sia2kan waktu Zuhur; dipukul pula hingga Asar, sebab engkau sia2kan waktu Asar..."Begitulah setrusnya setiap hari, siang dan malam, sehingga hari kiamat.
Wallahhua'lam
Sumber Buku: Ensiklopedia Solat
Semoga Bermanfaat
Siksaan Sewaktu Hidup di Dunia
1) Umurnya tidak berkat.
2) Akan dihapuskan tanda2 orang soleh dari mukanya.
3) Tiap2 amal yg dikerjakanya tiada diberikan pahala kepadanya.
4) Segala doanya tiada diperkenankan oleh Allah Ta’alla.
5) Dia dibenci oleh segala makhluk di dunia
6) Tidak ada baginya bahagian daripada doa untuk orang2 soleh.
Siksaan Ketika Hendak Mati
1) Mati dalam kehinaan.
2) Mati dalam keadaan yang sangat lapar.
3) Mati dalam keadaan dahaga yang amat, sehingga jika dituangkan ke mulutnya semua air laut di dunia ini, dia tetap merasa dahaga.
Siksaan di Alam Kubur
1) Kuburnya disempitkan.
2) Dinyalakan api, yang mana dia akan membalik-balikkan dirinya dalam bara api itu.
3) Allah Ta'alla mengarahkan ular yang besar, dinamakan "Shajkul Akrak", utk menyiksa si mayat. Ular itu akan berkata,"Sesungguhnya aku telah disuruh oleh Tuhanku untuk memukul engkau dari Subuh hingga Zuhur, sebab engkau sia2kan waktu Zuhur; dipukul pula hingga Asar, sebab engkau sia2kan waktu Asar..."Begitulah setrusnya setiap hari, siang dan malam, sehingga hari kiamat.
Wallahhua'lam
Sumber Buku: Ensiklopedia Solat
Semoga Bermanfaat
Sabtu, 25 Februari 2012
Senyum kalian Mengalihkan Duniaku
hemmm... hanya sekedar share cerita sja...
SubhanAllah, QodarAllah, entah mengapa hari ini sering sekali lihat anak2, ketika di kampus beli makan, saat di parkiran motor, dan perjalanan ketika akan pulang.
sore ini sy plng ke rumah, tapi terbesit kepikiran krn sdh di agendakan mau pergi ke sebuah toko, krn toko tersebut letakny di dalam kampung, sypun ikt menyusuri jalan kampung tersebut, saat itu keadaanny selesai hujan dan sepertiny mau hujan lgi, yah intinya Hujan rintik2 tpi cma sedikit, yaaa semi2 hujan bgitu,
Ketika sy menyusuri jalan kampung tersebut, berkali2 sy melihat ank2, ada yg sedang asik bermain2 di luar rumah, krn keadaan selesai hujan maka masih ada air genangan hujan tersebut, mereka bermain2 air disitu, ada yg main2 sepedah, ada pula yang sedang bermain pasir, dan ada juga adik2 yang bru pulang sekolah bersama2. MasyaAllah canda tawa mereka, senyum mereka, seolah menjadi setruman kehangatan dan kebahagiaan utk sy.
seketika itu sy langsung mengingat masa2 kecil sy dlu,
SubhanAllah, masa2 dimana tak ada rasa takut akn apapun, hidup utk bermain bersama teman2 di kampung, selalu melakukan apa yg diinginkan, hemmm,,, masa2 yang tak mudah utk dilupakannn. masa kanak2 yang selalu tetap terkenang selamanya...
SubhanAllah, QodarAllah, entah mengapa hari ini sering sekali lihat anak2, ketika di kampus beli makan, saat di parkiran motor, dan perjalanan ketika akan pulang.
sore ini sy plng ke rumah, tapi terbesit kepikiran krn sdh di agendakan mau pergi ke sebuah toko, krn toko tersebut letakny di dalam kampung, sypun ikt menyusuri jalan kampung tersebut, saat itu keadaanny selesai hujan dan sepertiny mau hujan lgi, yah intinya Hujan rintik2 tpi cma sedikit, yaaa semi2 hujan bgitu,
Ketika sy menyusuri jalan kampung tersebut, berkali2 sy melihat ank2, ada yg sedang asik bermain2 di luar rumah, krn keadaan selesai hujan maka masih ada air genangan hujan tersebut, mereka bermain2 air disitu, ada yg main2 sepedah, ada pula yang sedang bermain pasir, dan ada juga adik2 yang bru pulang sekolah bersama2. MasyaAllah canda tawa mereka, senyum mereka, seolah menjadi setruman kehangatan dan kebahagiaan utk sy.
seketika itu sy langsung mengingat masa2 kecil sy dlu,
SubhanAllah, masa2 dimana tak ada rasa takut akn apapun, hidup utk bermain bersama teman2 di kampung, selalu melakukan apa yg diinginkan, hemmm,,, masa2 yang tak mudah utk dilupakannn. masa kanak2 yang selalu tetap terkenang selamanya...
teruslah meraih mimpi2 kalian sayanggg... ^^
kelak jadilah anak2 yg sholeh dan sholihah ya adik sayangg,,,
Dan Sungguh Senyuman kalian Mengalihkan Duniaku,,,
Rabu, 22 Februari 2012
Meniti Jalan Meraih Kecintaan Allah
Meniti Jalan Meraih Kecintaan Allah, Sebuah Catatan Singkat Dari Istiqlal (ringkasan isi ceramah Syaikh Abdurrozaq di Masjid Istiqlal tadi pagi)
1. Memberikan perhatian yg serius terhadap Al Quran, mempelajarinya dan mengamalkannya.
“Apakah mereka tidak mentadabburi Al Quran? Sekiranya Al Quran itu tidak datang dari sisi Allah, maka tentulah mereka temukan banyak pertentangan di dalamnya.”
2. Mengenal asma2 Allah yang husna (baik) dan shifatnya yang tinggi/mulia. Dan Allah memiliki nama2 yang indah, maka berdoalah dengan nama2 itu. Orang yang paling mengenal Allah, maka dialah yang paling besar rasa takutnya pada Allah, dan paling jauh dr perbuatan maksiat.
“Sesungguhnya orang2 yang takut kepada Allah itu hanyalah orang2 yang berilmu.”
3. Senantiasa memohon pertolongan kepada Allah dan banyak berdoa padaNya, dan bersungguh2 meminta pada Nya.
“Dan jika hambaKu bertanya padamu tentangKu, maka katakanlah bahwasanya Aku dekat. Aku kabulkan doa mereka jika mereka berdoa.” (QS Al Baqarah 186)
Dan doa yg diajarkan:
“Ya Allah aku memohon padaMu, kecintaan padaMu, kecintaan pada orang yang mencintaiMu, dan kecintaan pada amal yang mendekatkan diri pada kecintaanMu.”
“Ya Allah sesungguhnya aku menzhalimi diriku dengan kezhaliman yg besar, maka ampuni aku, sungguh Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
4. Memberikan kesungguhan dalam melaksanakan amalan2 wajib dari Allah. Setelah itu berusaha menundukkan hawa nafsu dan menghiasi dengan amalan2 sunnah.
Hadits Qudsi, bahwa Allah mencintai seorang hamba yang melakukan amalan wajib kemudian amalan sunnah.
5. Bersungguh2 menundukkan hawa nafsu untuk menjauhkan diri dari hal2 yang diharamkan Allah. Karena semua dosa dan maksiat akan menjadikan tertutupnya hati manusia, bahkan menjerumuskan ke dalam jurang kebinasaan.
6. Selalu mendahulukan apa2 yang dicintai Allah drpd yang kita cintai. Dan menjadikan Allah dan rasulNya lebih dicintai dari yang lain.
7. Merenungkan nikmat Allah yang dianugerahkan pada manusia. Allah telah memberikan apa2 yang kalian minta. Jika kita hitung maka tidak akan terhitung banyak nikmatNya.
8. Bergaul dengan orang2 shalih, mereka yang bersungguh2 dalam melakukan amalan yang dicintai Allah. Untuk mengambil manfaat dari nasehat mereka, amalan mereka, meneladani akhlak mereka.
“Seseorang itu agamanya sesuai dengan agama orang terdekatnya. Maka lihatlah siapa orang terdekatmu.”
9. Berusaha sungguh2 untuk beribadah di sepertiga malam terakhir.
Allah turun ke langit dunia di sepertiga malam. Dia berfirman, Siapa yang berdoa padaKu, Aku kabulkan doanya, Siapa yang memintaKu akan Kuberi, yang memohon ampun padaKu, Aku ampuni dosa2nya.
10. Terus menerus berdzikir pada Allah subhanahu wata’ala.
“Orang2 yang beriman yg hati mereka merasakan ketenangan dan kedamaian ketika mengingat Allah. Sesungguhnya dengan berdzikir maka hati menjadi tenang.”
Barangsiapa mencintai sesuatu, dia akan banyak menyebut2 yang dia cintai itu.
Demikian 10 sebab untuk meraih kecintaan Allah subhanahu wata’ala.
Bukan berarti hanya ada 10, masih ada sebab2 yang lain. Hanya saja semoga 10 hal ini menjadi pengingat bagi kita. Dan akhir dakwah kami,
Segala puji bagi Robb semesta alam
Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan para sahabatnya.
Dicatat dan diringkas oleh Al Akh Ristiyan Ragil Hafidzhahullahu semoga Allah memberkahi pernikahan dan memudahkannya menggapai derajat sakinah, mawaddah dan rohmah.
آميـن اللّـهُمَّ آميـــــن
[Group bb, Al Ilmu, Radio Rodja]
Semoga bermanfaat.
Sumber: Facebook Abu Ayaz – jazahullahu khoira
http://alqiyamah.wordpress.com/2012/02/19/meniti-jalan-meraih-kecintaan-allah-sebuah-catatan-singkat-dari-istiqlal/
1. Memberikan perhatian yg serius terhadap Al Quran, mempelajarinya dan mengamalkannya.
“Apakah mereka tidak mentadabburi Al Quran? Sekiranya Al Quran itu tidak datang dari sisi Allah, maka tentulah mereka temukan banyak pertentangan di dalamnya.”
2. Mengenal asma2 Allah yang husna (baik) dan shifatnya yang tinggi/mulia. Dan Allah memiliki nama2 yang indah, maka berdoalah dengan nama2 itu. Orang yang paling mengenal Allah, maka dialah yang paling besar rasa takutnya pada Allah, dan paling jauh dr perbuatan maksiat.
“Sesungguhnya orang2 yang takut kepada Allah itu hanyalah orang2 yang berilmu.”
3. Senantiasa memohon pertolongan kepada Allah dan banyak berdoa padaNya, dan bersungguh2 meminta pada Nya.
“Dan jika hambaKu bertanya padamu tentangKu, maka katakanlah bahwasanya Aku dekat. Aku kabulkan doa mereka jika mereka berdoa.” (QS Al Baqarah 186)
Dan doa yg diajarkan:
“Ya Allah aku memohon padaMu, kecintaan padaMu, kecintaan pada orang yang mencintaiMu, dan kecintaan pada amal yang mendekatkan diri pada kecintaanMu.”
“Ya Allah sesungguhnya aku menzhalimi diriku dengan kezhaliman yg besar, maka ampuni aku, sungguh Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
4. Memberikan kesungguhan dalam melaksanakan amalan2 wajib dari Allah. Setelah itu berusaha menundukkan hawa nafsu dan menghiasi dengan amalan2 sunnah.
Hadits Qudsi, bahwa Allah mencintai seorang hamba yang melakukan amalan wajib kemudian amalan sunnah.
5. Bersungguh2 menundukkan hawa nafsu untuk menjauhkan diri dari hal2 yang diharamkan Allah. Karena semua dosa dan maksiat akan menjadikan tertutupnya hati manusia, bahkan menjerumuskan ke dalam jurang kebinasaan.
6. Selalu mendahulukan apa2 yang dicintai Allah drpd yang kita cintai. Dan menjadikan Allah dan rasulNya lebih dicintai dari yang lain.
7. Merenungkan nikmat Allah yang dianugerahkan pada manusia. Allah telah memberikan apa2 yang kalian minta. Jika kita hitung maka tidak akan terhitung banyak nikmatNya.
8. Bergaul dengan orang2 shalih, mereka yang bersungguh2 dalam melakukan amalan yang dicintai Allah. Untuk mengambil manfaat dari nasehat mereka, amalan mereka, meneladani akhlak mereka.
“Seseorang itu agamanya sesuai dengan agama orang terdekatnya. Maka lihatlah siapa orang terdekatmu.”
9. Berusaha sungguh2 untuk beribadah di sepertiga malam terakhir.
Allah turun ke langit dunia di sepertiga malam. Dia berfirman, Siapa yang berdoa padaKu, Aku kabulkan doanya, Siapa yang memintaKu akan Kuberi, yang memohon ampun padaKu, Aku ampuni dosa2nya.
10. Terus menerus berdzikir pada Allah subhanahu wata’ala.
“Orang2 yang beriman yg hati mereka merasakan ketenangan dan kedamaian ketika mengingat Allah. Sesungguhnya dengan berdzikir maka hati menjadi tenang.”
Barangsiapa mencintai sesuatu, dia akan banyak menyebut2 yang dia cintai itu.
Demikian 10 sebab untuk meraih kecintaan Allah subhanahu wata’ala.
Bukan berarti hanya ada 10, masih ada sebab2 yang lain. Hanya saja semoga 10 hal ini menjadi pengingat bagi kita. Dan akhir dakwah kami,
Segala puji bagi Robb semesta alam
Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan para sahabatnya.
Dicatat dan diringkas oleh Al Akh Ristiyan Ragil Hafidzhahullahu semoga Allah memberkahi pernikahan dan memudahkannya menggapai derajat sakinah, mawaddah dan rohmah.
آميـن اللّـهُمَّ آميـــــن
[Group bb, Al Ilmu, Radio Rodja]
Semoga bermanfaat.
Sumber: Facebook Abu Ayaz – jazahullahu khoira
http://alqiyamah.wordpress.com/2012/02/19/meniti-jalan-meraih-kecintaan-allah-sebuah-catatan-singkat-dari-istiqlal/
Senin, 20 Februari 2012
Diam KU
maaf jika sy terlihat menyebalkan di mata kalian. sy tidak menyapa, tidak tersenyum, tidak membalas uluran tangan kalian, tidak berani menatap mata kalian, tidak mau berdekatan dengan kalian malah sy akan berusaha menghindar dari kalian jika kita berdekatan, bukan maksud sy utk membenci, bahkan sy hanya ingin menjaga diri sy dan anda, agar kelak tidak terjerumus dlm zina dan fitnah.
sy takut, jika tidak sengaja setan mengganggu sy dengan perasaan cinta yang belum waktunya sy utk merasakan dan menfikirkanny, sy takut terjerumus dalam hal itu, karna jujur sy tahu proses utk mendaki keluar dri tempat tersebut sangat sulit. sehingga sy lebih memilih mengantisipasi daripada harus mengobati.
sy bukan seorang yang dengan bebas dan leluasany berada dalam keadaan sosial yg heterogen, intinya sy kurang bisa beradaptasi dlm keadaan heterogen. walaupun begitu sy akn berusaha mencoba utk beradapatasi dgn keadaan yg mana sy dapat sebagai pemberi warna bagi kalian dan tentunya juga terwarnai kebaikan oleh kalian tpi tetap dlm syariat-NYA.
terkadang sy merasa ketika sy berorganisasi dan harus berkomunikasi dengan kalian, maka sy akn berkomunikasi seperlunya saja dengan kalian, tak jarang sebagian dri kalian berfikir jika sy mengucilkan diri sy sendiri, krn menjauh dri kalian"sy jawab dengan Tegas *Tidak, Sy Tidak Mengucilkan diri Sy, toh sy juga msih dekat dng para akhwat dan perempuannya, tetapi jika dikatakan menjauh dri kalian itu kurang lebih benar, tetapi sy seperti itu tidak dgn alasan, sy seperti itu karna sy berusaha menjalankan syariat yg telah Allah perintahkan kepada kita, dan contoh dari Rasululloh.
bahwasannya:
dalam An Nur 31:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.... (An-Nur:31).
Hadits Rasulullah SAW, insyaAllah sahih.
Sabda Rasulullah: Adalah lebih baik bagi seseorang untuk ditusuk tangannya dengan jarum besi, daripada ia harus menyentuh wanita yang tak halal baginya (HR Thabrani dan Baihaqi)
wallohhu'alam
sy takut, jika tidak sengaja setan mengganggu sy dengan perasaan cinta yang belum waktunya sy utk merasakan dan menfikirkanny, sy takut terjerumus dalam hal itu, karna jujur sy tahu proses utk mendaki keluar dri tempat tersebut sangat sulit. sehingga sy lebih memilih mengantisipasi daripada harus mengobati.
sy bukan seorang yang dengan bebas dan leluasany berada dalam keadaan sosial yg heterogen, intinya sy kurang bisa beradaptasi dlm keadaan heterogen. walaupun begitu sy akn berusaha mencoba utk beradapatasi dgn keadaan yg mana sy dapat sebagai pemberi warna bagi kalian dan tentunya juga terwarnai kebaikan oleh kalian tpi tetap dlm syariat-NYA.
terkadang sy merasa ketika sy berorganisasi dan harus berkomunikasi dengan kalian, maka sy akn berkomunikasi seperlunya saja dengan kalian, tak jarang sebagian dri kalian berfikir jika sy mengucilkan diri sy sendiri, krn menjauh dri kalian"sy jawab dengan Tegas *Tidak, Sy Tidak Mengucilkan diri Sy, toh sy juga msih dekat dng para akhwat dan perempuannya, tetapi jika dikatakan menjauh dri kalian itu kurang lebih benar, tetapi sy seperti itu tidak dgn alasan, sy seperti itu karna sy berusaha menjalankan syariat yg telah Allah perintahkan kepada kita, dan contoh dari Rasululloh.
bahwasannya:
dalam An Nur 31:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.... (An-Nur:31).
Hadits Rasulullah SAW, insyaAllah sahih.
Sabda Rasulullah: Adalah lebih baik bagi seseorang untuk ditusuk tangannya dengan jarum besi, daripada ia harus menyentuh wanita yang tak halal baginya (HR Thabrani dan Baihaqi)
wallohhu'alam
Demi Waktu
Bismillahirr Rahmanirr Rahim ...
Demi waktu
Terasa semakin cepat berlalu
setahun seperti sebulan, sebulan seperti sejum'at
sejum'at seperti sehari, sehari seperti sejam dan
sejam terasa hanya sekejap
Demi waktu
Sungguh manusia berada dalam kerugian
kelalaian dari megigatNya
meningalkan kewajibanNya
berpaling dariNya
enggan menghadiri MajelisNya
Demi waktu
taukah engkau mengapa hati kaku
mudah sedih, mudah mengeluh,
mudah marah, mudah tertantang,
akibat kelalaian waktu di dunia
Demi waktu
Basahi bibirmu, SebutLah,BertasbihLah
TahlilLah, TakbirLah, TahmidLah, SholawatLah
MohonLah Ampun KepadaNya di Setiap waktu
Demi waktu
Kau sendiri, Kau duduk, maupun tidur
Kau akan menemukan kebahagiaan meliputi hatimu
Demi waktu
janganlah menunggu waktu sampai menjadi orang yang bahagia
jika hanya untuk tersenyum,
Terseyumlah setiap waktu agar engkau
menjadi orang yang bahagia
Semoga Bermanfaat
Masih Adakah Waktu di Hatimu?
Demi waktu
Terasa semakin cepat berlalu
setahun seperti sebulan, sebulan seperti sejum'at
sejum'at seperti sehari, sehari seperti sejam dan
sejam terasa hanya sekejap
Demi waktu
Sungguh manusia berada dalam kerugian
kelalaian dari megigatNya
meningalkan kewajibanNya
berpaling dariNya
enggan menghadiri MajelisNya
Demi waktu
taukah engkau mengapa hati kaku
mudah sedih, mudah mengeluh,
mudah marah, mudah tertantang,
akibat kelalaian waktu di dunia
Demi waktu
Basahi bibirmu, SebutLah,BertasbihLah
TahlilLah, TakbirLah, TahmidLah, SholawatLah
MohonLah Ampun KepadaNya di Setiap waktu
Demi waktu
Kau sendiri, Kau duduk, maupun tidur
Kau akan menemukan kebahagiaan meliputi hatimu
Demi waktu
janganlah menunggu waktu sampai menjadi orang yang bahagia
jika hanya untuk tersenyum,
Terseyumlah setiap waktu agar engkau
menjadi orang yang bahagia
Semoga Bermanfaat
Sabtu, 18 Februari 2012
Nasehat Emas Imam Asy-Syafi’i
Aku melihat pemilik ilmu hidupnya mulia walau ia dilahirkan dari orangtua terhina.
Ia terus menerus menerus terangkat hingga pada derajat tinggi dan mulia.
Umat manusia mengikutinya dalam setiap keadaan laksana pengembala kambing ke sana sini diikuti hewan piaraan.
Jikalau tanpa ilmu umat manusia tidak akan merasa bahagia dan tidak mengenal halal dan haram.
Diantara keutamaan ilmu kepada penuntutnya adalah semua umat manusia dijadikan sebagai pelayannya.
Wajib menjaga ilmu laksana orang menjaga harga diri dan kehormatannya.
Siapa yang mengemban ilmu kemudian ia titipkan kepada orang yang bukan ahlinya karena kebodohannya maka ia akan mendzoliminya.
Wahai saudaraku, ilmu tidak akan diraih kecuali dengan enam syarat dan akan aku ceritakan perinciannya dibawah ini:
Cerdik, perhatian tinggi, sungguh-sungguh, bekal, dengan bimbingan guru dan panjangnya masa.
Setiap ilmu selain Al-Qur’an melalaikan diri kecuali ilmu hadits dan fikih dalam beragama.
Ilmu adalah yang berdasarkan riwayat dan sanad maka selain itu hanya was-was setan.
Bersabarlah terhadap kerasnya sikap seorang guru.
Sesungguhnya gagalnya mempelajari ilmu karena memusuhinya.
Barangsiapa belum merasakan pahitnya belajar walau sebentar,
Ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.
Dan barangsiapa ketinggalan belajar di masa mudanya,
Maka bertakbirlah untuknya empat kali karena kematiannya.
Demi Allah hakekat seorang pemuda adalah dengan ilmu dan takwa.
Bila keduanya tidak ada maka tidak ada anggapan baginya.
Ilmu adalah tanaman kebanggaan maka hendaklah Anda bangga dengannya. Dan berhati-hatilah bila kebanggaan itu terlewatkan darimu.
Ketahuilah ilmu tidak akan didapat oleh orang yang pikirannya tercurah pada makanan dan pakaian.
Pengagum ilmu akan selalu berusaha baik dalam keadaan telanjang dan berpakaian.
Jadikanlah bagi dirimu bagian yang cukup dan tinggalkan nikmatnya tidur
Mungkin suatu hari kamu hadir di suatu majelis menjadi tokoh besar di tempat majelsi itu.
***
Disadur dari kitab Kaifa Turabbi Waladan Shalihan (Terj. Begini Seharusnya Mendidik Anak), Al-Maghrbi bin As-Said Al-Maghribi, Darul Haq.
Rabu, 15 Februari 2012
Apa Makna Wanita Diciptakan dari Tulang Rusuk yang Paling Bengkok?
Disebutkan dalam sebuah hadits, “Berbuat baiklah kepada wanita, karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, sedangkan tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas,” dst. Mohon penjelasan makna hadits dan makna ‘tulang rusuk yang paling bengkok adalah tulang rusuk yang paling atas’?
Jawaban:
Ini adalah hadits shahih yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim di masing masing kitab Shahih mereka, dari Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam. Dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa nabi shalallahu ‘alayhi wasallam bersabda,
“Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.Maka sikapilah para wanita dengan baik.” (HR al-Bukhari Kitab an-Nikah no 5186)
Ini adalah perintah untuk para suami, para ayah, saudara saudara laki laki dan lainnya untuk menghendaki kebaikan untuk kaum wanita, berbuat baik terhadap mereka , tidak mendzalimi mereka dan senantiasa memberikan ha-hak mereka serta mengarahkan mereka kepada kebaikan. Ini yang diwajibkan atas semua orang berdasarkan sabda Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam, “Berbuat baiklah kepada wanita.”
Hal ini jangan sampai terhalangi oleh perilaku mereka yang adakalanya bersikap buruk terhadap suaminya dan kerabatnya, baik berupa perkataan maupun perbuatan karena para wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, sebagaimana dikatakan oleh Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam bahwa tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.
Sebagaimana diketahui, bahwa yang paling atas itu adalah yang setelah pangkal rusuk, itulah tulang rusuk yang paling bengkok, itu jelas. Maknanya, pasti dalam kenyataannya ada kebengkokkan dan kekurangan. Karena itulah disebutkan dalam hadits lain dalam ash-Shahihain.
“Aku tidak melihat orang orang yang kurang akal dan kurang agama yang lebih bias menghilangkan akal laki laki yang teguh daripada salah seorang diantara kalian (para wanita).” (HR. Al Bukhari no 304 dan Muslim no. 80)
Hadits Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam yang disebutkan dalam ash shahihain dari hadits Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu. Makna “kurang akal” dalam sabda Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam adalah bahwa persaksian dua wanita sebanding dengan persaksian seorang laki laki. Sedangkan makna “kurang agama” dalam sabda beliau adalah bahwa wanita itu kadang selama beberapa hari dan beberapa malam tidak shalat, yaitu ketika sedang haidh dan nifas. Kekurangan ini merupakan ketetapan Allah pada kaum wanita sehingga wanita tidak berdosa dalam hal ini.
Maka hendaknya wanita mengakui hal ini sesuai dengan petunjuk nabi shalallahu ‘alayhi wasallam walaupun ia berilmu dan bertaqwa, karena nabi shalallahu ‘alayhi wasallam tidak berbicara berdasarkan hawa nafsu, tapi berdasar wahyu yang Allah berikan kepadanya, lalu beliau sampaikan kepada ummatnya, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (Qs. An-Najm:4)
Sumber:
Majmu Fatawa wa Maqadat Mutanawwi’ah juz 5 hall 300-301, Syaikh Ibn Baaz Fatwa fatwa Terkini Jilid 1 Bab Perlakuan Terhadap Istri penerbit Darul Haq
http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/apa-makna-wanita-diciptakan-dari-tulang-rusuk-yang-paling-bengkok.html
Senin, 13 Februari 2012
sturggle To UNY
Yup, Struggle to UNY, and Welcome To UNY the beloved university, the best lecturer, and the best pepole. the best culture, the best atitude. and I love it.
bagi sy, mungkin saya harus menceritakan bagaimana kisah perjuangan saya dan atas izin Allah, sy dapat melanjutkan kuliah di UNY, dapat ke jembos di universitas tersebut. universitas tercinta bagi saya. yuups universitas tercinta.
Berawal ketika saya masih duduk di bangku SMA, sejujurnya. tidak ada dalam benak saya utk menruskan kuliah di UNY pada saat SMA. yg sy pikirkan sy harus bisa melanjutkan kuliah di UGM,
tpi sejujurny, sejak dari awal sy meninjakkan kaki di bangku SMA, lebih tepatnya kelas 1 SMA yg sy pikirkan adalah bagaimna sy bisa membahagiakan ibu sy, dn dalam pikiran sy saat itu sy hanya memikirkan agar sy menjadi juara kelas. Alhamdulillah, walaupun tidak pernah dpt beasiswa utk membantu meringankan beban ibu, tapi sy hanya bisa memberikan kebahagiaan untuk ibu sy lewat nilai2 sy, yg Alhamdulillah memuaskan, yahh walaupun belum bisa mendapat ranking 1, tapi cukup Alhamdulillah, Alhamdulillah, walau memang tidak sebegitu membahagiakan ibu, tapi ibu cukup senang, maafkan anakmu ini ya ibu...
Dan kemudian sy, mulai memikirkan tentang kuliah adalah dimna sy kelas 2 SMA, yahh, sy hrus memkikirkan kuliah saat itu dimna sy hrs melanjutkan mimpi sy, sy hrs belajar giat, dan tujuanny saya bisa melanjutkan kuliah di UGM kesehatan gizi, dan itu adalah mimpi saya saat itu. sy harus berjuang utk mendapatkanny, dan sypun sudah merancang sedemikian rupa, bagaimna teknik sy belajar, dll. tapi qodarAllah semangat sy kadang tinggi dan rendah. tapi ternyta qodarAllah semangat sy utk belajar semakin hari, semakin merendah, akhirnya kemalasan belajarlah yg jauh lebih mendominasi sy waktu itu, dan dlm pikiran sy. *ah, bsk aja deh, kelas 3 belajar sungguh2ny, klo sekarang belajar yang ada dulu. dan ternyata itulah awal pintu kegagalan sy,
Kelas 2 sudah usai, akhirnya sy menginjak di kelas 3 SMA, dengan perasaan deg2an dan rasa yang berkecamuk dalam dada, waktu2 kelas 3 SMA, sy awali dengan naik, turunny semangat dlm belajar kembali. dan pada kelas 3 semtr.2. waktu dimna sy di gempur dengan berbagai soal2 UAN. dan waktu2 itu kebosaanpun sudah mulai pada tingkat akut, waktu2 kelas 3, akhirnya malah membuat kemalasan belajar. tak lama berselang akhirnya baru sy sadar tinggal beberapa bulan UAN rada sedih dan menyesal dan rasa ingin selalu belajarpun berkecamuk dlm dada. yups waktu2 itu sy pergunakan utk banyak2 belajar mengerjakan soal2 UAN dan UM UGM, walaupun tidak rutin dan diselingi dengan rasa kemalasan. tapi itu harus di hilangkan. HARUS SEMANGAT BELAJAR! kasian ibu sudah susah payah menyekolahkan anakny, ternyata anakny malah mengecewakan.
Sedih rasanya ketika melihat wajah sendu ibu, dan dari situ saya utk memupuk semangat belajar kembali, semangat utk membahagiakan ibu, semangat yang membara tiada henti.
Baiklah UAN telah usai Alhamdulillah Ya Rabb sy dan teman2 sy lulus semua.
Dan sungguh disayangkan ternyta qodarAllah sy tidak lolos dalam snmptn undangan, sedih rasanya, tapi sy tahu, itu yang terbaik utk sy dan sy memang kurang mempercayai akn jalur tersebut, jadi sy sudah mewanti2ny, dengan melakukan Les intensif selamat 1 bln di bimbel utk mengejar snmptn.
dan qodarAllah, Allah berkata lain bahwa ternyta sy masih belum lolos untuk snmptn tulis, dan saat itu adalah saat2 yang terpuruk bagi sy, siang dan malam sy selalu menangis, terutama ketika melihat wajah ibu, seolah air mata ini tidak terbendung lagi.
beliau selalu bilang (ibu) : ndk papa, kan masih ada yg lain. coba dftr2 lagi.
sy : iya bu, mohon doanya ngeh.
Dan cerita sesungguhnya adalah saat dimana perjuangan sy mengejar PTN di indonesia, pokokny tahun ini harus kuliah, jika memang Allah belum mengizinkan utk tahu ini blm kuliah ya sdh tidak mengapa, berati memang itu yang terbaik dari Allah utk sy tapi sy juga hrs semangat.
berawal pada saat itu ketika pengumuman snmptn tulis itu, yaah walaupun stiap hari setelah pengumuman snmptn tulis itu membuat sy selalu menangis siang dan malam, tak henti2ny sy berdoa kpd Allah, berdoa agar diberikan yg terbaik, yang terbaik dari Allah utk sy.
kemudian sy berpikir sy tidak boleh bersedih dan putus asa, saya harus berjuang lebih 2x lipat. kemudian sy mulai banyak browsing2 di internet, tentang PTN di indonesia, tp terkhusus di jawa.
sebenarny sy mempunyai mimpi besar yaitu agar dapat meneruskan kuliah di bogor, sy ingin kuliah di IPB tepatny krn sy suka bidang pertanian khususnya pangan dan mimpi itu terpatri, berawal ketika sy di ajak seorang guru mengikut seminar di SMA 11 mengenai IPB dan sy rasa sy tambah jatuh cinta dgn IPB, terutama sosok yg sangat mengispirasi sy bpk Elang Gumilang alumi IPB sang euntrepreneur sejati yg Allah memberikan kemudahan rejeki kpd beliau karna berilau memudahkan org lain menengah-kebawah utk mendapatkan rumah yg layak, dan itu yg sangat mendorong sy utk kesna.
tapi mimpi itu, hrs pupus sudah, krn ibu dan ka2k sy kurang menyetujui sy meneruskan kulah disna, karena jarakny yang jauh serta sy ank permpuan sendiri dlm keluarga, ka2k 1 sy berpikir bahwa nnti tidak ad yg jaga ibu dn nemani ibu, akhirnya kupupuskan niat sy ukt ke IPB, walaupun itu memang berat. Akhirny sy hny menfokuskan snmptny pada PTN di jogja sja.
Ketika pengumuman snmptn yg mana sy tidak lolos, kemudian sy mulai membidik kembali mimpi sy yg hrus pupus itu, sy browsing2 tetang IPB, dan SubhanAllah ketika sy membuka2 tentang informasiny, sypun hanya bisa melotot tanpa berkedip, ketika melihat biayany perkuliahanny. krn sy takut dan sy kasian dgn ibu akhirnya sy benar2 pupuskan harapan sy utk melanjutkan di kampus IPB itu
samapai akhirnya sy mencari2 kembali, mengumpulkan keping2 pengharapan. karna sy pikir sy tidak bisa jauh dengan ibu akhirnya saya mulai cari info. di UNS, UNDIP, UNSOED, D3 UGM, UIN, dan pilihan terakhir SM UNY.
Dan hati sypyn berlabuh pada UNS, akhirny mencari2 info. mengenai biayany kuliah disna dan Subhanalloh sy mulai meloto kembali melihat biaya2ny di UNS, tapi sebelumny sy minta izin dgn ibu dulu.
Sy : ibu, sy mau coba dftr di UNS, tapi bayanya masukny Titik2 puluh juta.
Ibu : Ya sudah ndk papa, insyaAllah akan ibu usahakan, insyaAllah uangny ada.
Sy : iya bu, maaf ya bu.
Ibu : iya, "dengan suara lembut dan lirih"
kemudian sy masuk kamar dan menangis kembali, kapan sy bisa membahagiakan ibu, ibu kerja banting tulang utk anak2ny, tapi apa balasanny sesuatu yg tidak memuaskan malah tambah membuatny harus lebih sakit lagi. dalam keadaan ketika sy menangis sy selalu berdoa, Ya Allah berikanlah hamba yg terbaik.
Keesokan hariny sy mulai ke bank utk membayar utk mendaftar di UNS,
dan beberapa hari kemudian sy mulai mendaftarkan diri lewat online dan itu onlineny diwarnet, karna sy masih bingung utk memilih fakultas apa, akhirnya sy tunda di tengah jalan dulu, dengan pikiran masih bisa diedit2 lagi. ketika sy di warnet dan mencoba membuka kembali utk mengisi fakultas mana yg sy pilih, qodarAllah ternyta tidak bisa terbuka2, dan ternyta baru sy sadari bahwa sistem pendftnny UNS itu hrs langsung diisi semua, dan mungkin jika tidak langsung hangus. Atagfirulloh. akhirnya perjalanan pulang itu sy berpikir2 terus dan akhirnya menangis kembali.
Kemudian sy mencari info tntg D3 UGM, dan keluarga setuju, ibu mendukung. karena nnti bisa neruskan ke S1, nah mimpi sy utk ke IPB terbuka lebar, krn sy pilih D3 yg berhub. dengan pangan. dan ada penerusan S1 di IPB, akhirnya sy bertekad kuat utk ke D3 UGM tersebut,
keesokkan hariny sy ke bank utk pendftrn. ternyta tanpa sy sadari karna sy terlalu sibuk memilih pilihan ke 2ny. qodarAllah ternyta sy tidak bisa mendaftarkan diri lewat online disebabkan masa tenggangny sudah tertutup pda gelombang pertama. Akhirny uang pendaftaran sy hangus. sudah, seperti biasanya sy menangis lagi, menangis dan menangis, sy tetap diberi semangat oleh ka2k sy yang pertama.
Akhirnya, perjuangan sy tidak berhenti samapai situ, karena masih ada ujian SM UNY dn UIN, dan itu hanya ada waktu 1 minggu utk belajar. dan cerita sesungguhny yang benar2 membuat sy menangis terharu jika mengingatny adalah beada disini. dimna sy menggunakan sistem belajar SKS (sistem kebut seminggu) dan seminggu itu sy benar2 pergunakan waktu utk memperdalam bhs inggris dan TPA sy, sy lebih bnyk belajar latihan bhs inggris dan TPA krn ini slh satu strategi sy, utk mengejar di nilai IPA, rada sulit, tdk mgkn sy dpt mengejar sepenuhny dan sy tidak mungkin dapat mengejar lolos SM dgn nilai IPA. akhirny sy belajar, belajar, belajar dn belajar di sela2 belajarpun sy selalu memangis jika mengingat ibu dn tmn2 yg sdh lolos snmptn, nah ternyta itu yg membuat sy semangat, belajar belajar dan terus belajar, keluar kamar cma klo makan dn mau sholat selebihny belajar belajar dan terus belajar di kamar, dan itu adalah momet yg paling sy rindukan, dimna sy bisa fokus sepenuhny utk belajar, ternyta belajar itu asik.
karna sy tahu jika ujian antara UIN dn UNY. waktu testny hanya selang 3 hari jik UIN tgl 8 juli sedang UNY tgl 11juli, tapi memang sejujurny sy entah kenapa lebih terfokus belajar mengejar ketertinggalan di IPA dn B.ing, walaupun lebih didominasi B.ING sedangkan dlm pikiran sy kan klo UIN TPA dn Agama insyaAllah bisalah, bismillah dengan mengingat2 pelajaran agama saat SMA. krn SMA sy swasta jdi ada pelajarn Bahasa Arab, Aqidah, Al Qur'an Hadits, Akhlak dan ibadah.
Tibalah waktu test masuk UIN, masyaAllah dengan persiapan belajar agama seadanya, sy perkuat dengan berdoa dn meminta doa dengan orang2 lain, dan ternyata sy datang terlambat, tapi sy PD sja, Alhamdulillah sy dapat tempat duduk paling depan dan kanan kiri sy perempuan semua. berasa merdeka, hehe. oke pokokny dalam pikiran sy ketika mengerjakan test2ny itu intinya cepat, cermat dan tepat, MasyaAllah, Astagfirulloh maafkan hamba Ya Rabb, pokonya cepet selesai aja.
tgl 11 juli tiba dan sypun mengikuti test di UNY tgl 11juli, di SMK 3 Jogja, sy akn bercerita sedikit, Astagfirulloh dengan berbekal ilmu seadany, sy dengan PDny mengikuti ujian dgn menggunakan gamis dn jilbab hitam dan pakai sandal. kelucuan tidak berhenti disitu ternyata sy tidak membawa KTP, no. pendftn di bank. SIM sebgai tanda bahwa sy bukany joki.
seperti ini percakapan sy dengan dosen penjagany:
Dosen : tolong keluarkan No pendftr di bank?
sy : maaf, pak sy ndk bawa
Dosen : KTP?
sy : ndk bwa jg.
Dosen :SIM
sy : maaf pak ndk bawa juga.
dan seisi ruanganpun tertawa semua, akhirny bpkny cma melihat kartu ujian sy saja,
Dosen: ya sdh tidak apa2,
sy : terimakasih pak.
ada seorg laki2 yg mengikuti test dn dia duduk di paling belakang di barisan sy, dia tertawa serta nyeletup gini : wahh lha piye ndene kok ra ngowo opo2,. niat ra je.
kurang lebih dia bicara seperti itu, sy rada lupa,
sejujurny sy sangat sakit hati dgn bicarany dia tpi dlm batin sy. sy berbicara bahwa sy bawa semangat dan doa.
Dan Tibalah waktu pengumuman, dalam soal penyampaian pengumuman UIN terlebih dahulu. dan saat test di UIN sy memilih PAI dn PAUD, dan sy sudah berazzam ketika sy masuk di PAI, sy tidak akn berpikir mencari kuliah dimana2 lgi. qodarAllah sy malah lolos di PAUD Alhamdulillah. nah ini membuat sy malah bimbang,
kta murobbiyah sy : coba tunggu yg di UNY dlu,
sy : iya mb,
Dan, inilah yang ditunggu2, bismillah penuh suka cita, dimalam hari sebelum pengumuman sy tidak bisa tidur dan sy sudah mempersiapakan jika sy tidak ketrima, sy harus bisa legowo, dan mungkin itu yg terbaik dari Allah utk sy.
KeEsokkan hari tiba, mirobbiyah sy sms.
beliau : gmn dek, suka buka pengumumanny?
sy : belum mb, td sy coba buka lwt internet. ndk bisa.
beliau : iya memang, koneksiny kurang bagus mgkn. ya sdh beli koran kedaulatan rakyat.
sy : iya mb, syukron ya mb,
beberapa menit kemudian, beliau sms, dek since education international?
sy jwb : iya mb lhoh, kok tahu, kmrn sy pilih itu.
tiba2 ibu beli, koran kedaulatan rakyat, sy coba cari dengan perlahan dan penuh dengan kepasrahan. MasyaAllah Allah huu Akbar. dan qodarAllah ada nama sy tercantum dlm koran tersebut "Sri Rejeki Widoretno" Pend. IPA Inter. disaksika ibu, simbah putri dn simbah kakung, sypun menangis serta ibupun ikt menangis, dan tak henti2ny sy bersyukur kpd Allah, kemudian disuruh simbah putri " klo tahu gitu, langsung sujud syukur dan sy langsung mengikuti ucapan beliau, kemudian sy langsung sujud syukur. *rada aneh, masak nunggu di aba2in dulu, maafkan hamba Ya Allah Ya Rabb, maafkan...
tak lama berselang sms dri murobbiyah sy bru masuk.
beliau : iya masuk situ.
sy : iya, mb brusan lihat di kedaulatan rakyat, Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alamdulillah, Allah Huu Akbar. syukron ya mb, Jazakillah khairan, syukron mb.
Dan begitulah cerita sy, Perjuangan sy hingga Allah menunjukkan tempat kuliah yg terbaik utk sy yaitu di UNY tercinta. yg tempatny dijogja sesuai doa ibu dn ka2k.
Bismillah, semoga ini Barokah, bantulah hamba Ya Allah Ya Rabb, utk memberi kemanfaatan dan kebaikan utk orang lain dan tentu sja diri sy sendiri, dan bisa membahagiakan ibu. aamiin Ya Rabb aamin, bantulah hamba. berikanlah hamba yang terbaik. bismillah Allah Huu Akbar.
bagi sy, mungkin saya harus menceritakan bagaimana kisah perjuangan saya dan atas izin Allah, sy dapat melanjutkan kuliah di UNY, dapat ke jembos di universitas tersebut. universitas tercinta bagi saya. yuups universitas tercinta.
Berawal ketika saya masih duduk di bangku SMA, sejujurnya. tidak ada dalam benak saya utk menruskan kuliah di UNY pada saat SMA. yg sy pikirkan sy harus bisa melanjutkan kuliah di UGM,
tpi sejujurny, sejak dari awal sy meninjakkan kaki di bangku SMA, lebih tepatnya kelas 1 SMA yg sy pikirkan adalah bagaimna sy bisa membahagiakan ibu sy, dn dalam pikiran sy saat itu sy hanya memikirkan agar sy menjadi juara kelas. Alhamdulillah, walaupun tidak pernah dpt beasiswa utk membantu meringankan beban ibu, tapi sy hanya bisa memberikan kebahagiaan untuk ibu sy lewat nilai2 sy, yg Alhamdulillah memuaskan, yahh walaupun belum bisa mendapat ranking 1, tapi cukup Alhamdulillah, Alhamdulillah, walau memang tidak sebegitu membahagiakan ibu, tapi ibu cukup senang, maafkan anakmu ini ya ibu...
Dan kemudian sy, mulai memikirkan tentang kuliah adalah dimna sy kelas 2 SMA, yahh, sy hrus memkikirkan kuliah saat itu dimna sy hrs melanjutkan mimpi sy, sy hrs belajar giat, dan tujuanny saya bisa melanjutkan kuliah di UGM kesehatan gizi, dan itu adalah mimpi saya saat itu. sy harus berjuang utk mendapatkanny, dan sypun sudah merancang sedemikian rupa, bagaimna teknik sy belajar, dll. tapi qodarAllah semangat sy kadang tinggi dan rendah. tapi ternyta qodarAllah semangat sy utk belajar semakin hari, semakin merendah, akhirnya kemalasan belajarlah yg jauh lebih mendominasi sy waktu itu, dan dlm pikiran sy. *ah, bsk aja deh, kelas 3 belajar sungguh2ny, klo sekarang belajar yang ada dulu. dan ternyata itulah awal pintu kegagalan sy,
Kelas 2 sudah usai, akhirnya sy menginjak di kelas 3 SMA, dengan perasaan deg2an dan rasa yang berkecamuk dalam dada, waktu2 kelas 3 SMA, sy awali dengan naik, turunny semangat dlm belajar kembali. dan pada kelas 3 semtr.2. waktu dimna sy di gempur dengan berbagai soal2 UAN. dan waktu2 itu kebosaanpun sudah mulai pada tingkat akut, waktu2 kelas 3, akhirnya malah membuat kemalasan belajar. tak lama berselang akhirnya baru sy sadar tinggal beberapa bulan UAN rada sedih dan menyesal dan rasa ingin selalu belajarpun berkecamuk dlm dada. yups waktu2 itu sy pergunakan utk banyak2 belajar mengerjakan soal2 UAN dan UM UGM, walaupun tidak rutin dan diselingi dengan rasa kemalasan. tapi itu harus di hilangkan. HARUS SEMANGAT BELAJAR! kasian ibu sudah susah payah menyekolahkan anakny, ternyata anakny malah mengecewakan.
Sedih rasanya ketika melihat wajah sendu ibu, dan dari situ saya utk memupuk semangat belajar kembali, semangat utk membahagiakan ibu, semangat yang membara tiada henti.
Baiklah UAN telah usai Alhamdulillah Ya Rabb sy dan teman2 sy lulus semua.
Dan sungguh disayangkan ternyta qodarAllah sy tidak lolos dalam snmptn undangan, sedih rasanya, tapi sy tahu, itu yang terbaik utk sy dan sy memang kurang mempercayai akn jalur tersebut, jadi sy sudah mewanti2ny, dengan melakukan Les intensif selamat 1 bln di bimbel utk mengejar snmptn.
dan qodarAllah, Allah berkata lain bahwa ternyta sy masih belum lolos untuk snmptn tulis, dan saat itu adalah saat2 yang terpuruk bagi sy, siang dan malam sy selalu menangis, terutama ketika melihat wajah ibu, seolah air mata ini tidak terbendung lagi.
beliau selalu bilang (ibu) : ndk papa, kan masih ada yg lain. coba dftr2 lagi.
sy : iya bu, mohon doanya ngeh.
Dan cerita sesungguhnya adalah saat dimana perjuangan sy mengejar PTN di indonesia, pokokny tahun ini harus kuliah, jika memang Allah belum mengizinkan utk tahu ini blm kuliah ya sdh tidak mengapa, berati memang itu yang terbaik dari Allah utk sy tapi sy juga hrs semangat.
berawal pada saat itu ketika pengumuman snmptn tulis itu, yaah walaupun stiap hari setelah pengumuman snmptn tulis itu membuat sy selalu menangis siang dan malam, tak henti2ny sy berdoa kpd Allah, berdoa agar diberikan yg terbaik, yang terbaik dari Allah utk sy.
kemudian sy berpikir sy tidak boleh bersedih dan putus asa, saya harus berjuang lebih 2x lipat. kemudian sy mulai banyak browsing2 di internet, tentang PTN di indonesia, tp terkhusus di jawa.
sebenarny sy mempunyai mimpi besar yaitu agar dapat meneruskan kuliah di bogor, sy ingin kuliah di IPB tepatny krn sy suka bidang pertanian khususnya pangan dan mimpi itu terpatri, berawal ketika sy di ajak seorang guru mengikut seminar di SMA 11 mengenai IPB dan sy rasa sy tambah jatuh cinta dgn IPB, terutama sosok yg sangat mengispirasi sy bpk Elang Gumilang alumi IPB sang euntrepreneur sejati yg Allah memberikan kemudahan rejeki kpd beliau karna berilau memudahkan org lain menengah-kebawah utk mendapatkan rumah yg layak, dan itu yg sangat mendorong sy utk kesna.
tapi mimpi itu, hrs pupus sudah, krn ibu dan ka2k sy kurang menyetujui sy meneruskan kulah disna, karena jarakny yang jauh serta sy ank permpuan sendiri dlm keluarga, ka2k 1 sy berpikir bahwa nnti tidak ad yg jaga ibu dn nemani ibu, akhirnya kupupuskan niat sy ukt ke IPB, walaupun itu memang berat. Akhirny sy hny menfokuskan snmptny pada PTN di jogja sja.
Ketika pengumuman snmptn yg mana sy tidak lolos, kemudian sy mulai membidik kembali mimpi sy yg hrus pupus itu, sy browsing2 tetang IPB, dan SubhanAllah ketika sy membuka2 tentang informasiny, sypun hanya bisa melotot tanpa berkedip, ketika melihat biayany perkuliahanny. krn sy takut dan sy kasian dgn ibu akhirnya sy benar2 pupuskan harapan sy utk melanjutkan di kampus IPB itu
samapai akhirnya sy mencari2 kembali, mengumpulkan keping2 pengharapan. karna sy pikir sy tidak bisa jauh dengan ibu akhirnya saya mulai cari info. di UNS, UNDIP, UNSOED, D3 UGM, UIN, dan pilihan terakhir SM UNY.
Dan hati sypyn berlabuh pada UNS, akhirny mencari2 info. mengenai biayany kuliah disna dan Subhanalloh sy mulai meloto kembali melihat biaya2ny di UNS, tapi sebelumny sy minta izin dgn ibu dulu.
Sy : ibu, sy mau coba dftr di UNS, tapi bayanya masukny Titik2 puluh juta.
Ibu : Ya sudah ndk papa, insyaAllah akan ibu usahakan, insyaAllah uangny ada.
Sy : iya bu, maaf ya bu.
Ibu : iya, "dengan suara lembut dan lirih"
kemudian sy masuk kamar dan menangis kembali, kapan sy bisa membahagiakan ibu, ibu kerja banting tulang utk anak2ny, tapi apa balasanny sesuatu yg tidak memuaskan malah tambah membuatny harus lebih sakit lagi. dalam keadaan ketika sy menangis sy selalu berdoa, Ya Allah berikanlah hamba yg terbaik.
Keesokan hariny sy mulai ke bank utk membayar utk mendaftar di UNS,
dan beberapa hari kemudian sy mulai mendaftarkan diri lewat online dan itu onlineny diwarnet, karna sy masih bingung utk memilih fakultas apa, akhirnya sy tunda di tengah jalan dulu, dengan pikiran masih bisa diedit2 lagi. ketika sy di warnet dan mencoba membuka kembali utk mengisi fakultas mana yg sy pilih, qodarAllah ternyta tidak bisa terbuka2, dan ternyta baru sy sadari bahwa sistem pendftnny UNS itu hrs langsung diisi semua, dan mungkin jika tidak langsung hangus. Atagfirulloh. akhirnya perjalanan pulang itu sy berpikir2 terus dan akhirnya menangis kembali.
Kemudian sy mencari info tntg D3 UGM, dan keluarga setuju, ibu mendukung. karena nnti bisa neruskan ke S1, nah mimpi sy utk ke IPB terbuka lebar, krn sy pilih D3 yg berhub. dengan pangan. dan ada penerusan S1 di IPB, akhirnya sy bertekad kuat utk ke D3 UGM tersebut,
keesokkan hariny sy ke bank utk pendftrn. ternyta tanpa sy sadari karna sy terlalu sibuk memilih pilihan ke 2ny. qodarAllah ternyta sy tidak bisa mendaftarkan diri lewat online disebabkan masa tenggangny sudah tertutup pda gelombang pertama. Akhirny uang pendaftaran sy hangus. sudah, seperti biasanya sy menangis lagi, menangis dan menangis, sy tetap diberi semangat oleh ka2k sy yang pertama.
Akhirnya, perjuangan sy tidak berhenti samapai situ, karena masih ada ujian SM UNY dn UIN, dan itu hanya ada waktu 1 minggu utk belajar. dan cerita sesungguhny yang benar2 membuat sy menangis terharu jika mengingatny adalah beada disini. dimna sy menggunakan sistem belajar SKS (sistem kebut seminggu) dan seminggu itu sy benar2 pergunakan waktu utk memperdalam bhs inggris dan TPA sy, sy lebih bnyk belajar latihan bhs inggris dan TPA krn ini slh satu strategi sy, utk mengejar di nilai IPA, rada sulit, tdk mgkn sy dpt mengejar sepenuhny dan sy tidak mungkin dapat mengejar lolos SM dgn nilai IPA. akhirny sy belajar, belajar, belajar dn belajar di sela2 belajarpun sy selalu memangis jika mengingat ibu dn tmn2 yg sdh lolos snmptn, nah ternyta itu yg membuat sy semangat, belajar belajar dan terus belajar, keluar kamar cma klo makan dn mau sholat selebihny belajar belajar dan terus belajar di kamar, dan itu adalah momet yg paling sy rindukan, dimna sy bisa fokus sepenuhny utk belajar, ternyta belajar itu asik.
karna sy tahu jika ujian antara UIN dn UNY. waktu testny hanya selang 3 hari jik UIN tgl 8 juli sedang UNY tgl 11juli, tapi memang sejujurny sy entah kenapa lebih terfokus belajar mengejar ketertinggalan di IPA dn B.ing, walaupun lebih didominasi B.ING sedangkan dlm pikiran sy kan klo UIN TPA dn Agama insyaAllah bisalah, bismillah dengan mengingat2 pelajaran agama saat SMA. krn SMA sy swasta jdi ada pelajarn Bahasa Arab, Aqidah, Al Qur'an Hadits, Akhlak dan ibadah.
Tibalah waktu test masuk UIN, masyaAllah dengan persiapan belajar agama seadanya, sy perkuat dengan berdoa dn meminta doa dengan orang2 lain, dan ternyata sy datang terlambat, tapi sy PD sja, Alhamdulillah sy dapat tempat duduk paling depan dan kanan kiri sy perempuan semua. berasa merdeka, hehe. oke pokokny dalam pikiran sy ketika mengerjakan test2ny itu intinya cepat, cermat dan tepat, MasyaAllah, Astagfirulloh maafkan hamba Ya Rabb, pokonya cepet selesai aja.
tgl 11 juli tiba dan sypun mengikuti test di UNY tgl 11juli, di SMK 3 Jogja, sy akn bercerita sedikit, Astagfirulloh dengan berbekal ilmu seadany, sy dengan PDny mengikuti ujian dgn menggunakan gamis dn jilbab hitam dan pakai sandal. kelucuan tidak berhenti disitu ternyata sy tidak membawa KTP, no. pendftn di bank. SIM sebgai tanda bahwa sy bukany joki.
seperti ini percakapan sy dengan dosen penjagany:
Dosen : tolong keluarkan No pendftr di bank?
sy : maaf, pak sy ndk bawa
Dosen : KTP?
sy : ndk bwa jg.
Dosen :SIM
sy : maaf pak ndk bawa juga.
dan seisi ruanganpun tertawa semua, akhirny bpkny cma melihat kartu ujian sy saja,
Dosen: ya sdh tidak apa2,
sy : terimakasih pak.
ada seorg laki2 yg mengikuti test dn dia duduk di paling belakang di barisan sy, dia tertawa serta nyeletup gini : wahh lha piye ndene kok ra ngowo opo2,. niat ra je.
kurang lebih dia bicara seperti itu, sy rada lupa,
sejujurny sy sangat sakit hati dgn bicarany dia tpi dlm batin sy. sy berbicara bahwa sy bawa semangat dan doa.
Dan Tibalah waktu pengumuman, dalam soal penyampaian pengumuman UIN terlebih dahulu. dan saat test di UIN sy memilih PAI dn PAUD, dan sy sudah berazzam ketika sy masuk di PAI, sy tidak akn berpikir mencari kuliah dimana2 lgi. qodarAllah sy malah lolos di PAUD Alhamdulillah. nah ini membuat sy malah bimbang,
kta murobbiyah sy : coba tunggu yg di UNY dlu,
sy : iya mb,
Dan, inilah yang ditunggu2, bismillah penuh suka cita, dimalam hari sebelum pengumuman sy tidak bisa tidur dan sy sudah mempersiapakan jika sy tidak ketrima, sy harus bisa legowo, dan mungkin itu yg terbaik dari Allah utk sy.
KeEsokkan hari tiba, mirobbiyah sy sms.
beliau : gmn dek, suka buka pengumumanny?
sy : belum mb, td sy coba buka lwt internet. ndk bisa.
beliau : iya memang, koneksiny kurang bagus mgkn. ya sdh beli koran kedaulatan rakyat.
sy : iya mb, syukron ya mb,
beberapa menit kemudian, beliau sms, dek since education international?
sy jwb : iya mb lhoh, kok tahu, kmrn sy pilih itu.
tiba2 ibu beli, koran kedaulatan rakyat, sy coba cari dengan perlahan dan penuh dengan kepasrahan. MasyaAllah Allah huu Akbar. dan qodarAllah ada nama sy tercantum dlm koran tersebut "Sri Rejeki Widoretno" Pend. IPA Inter. disaksika ibu, simbah putri dn simbah kakung, sypun menangis serta ibupun ikt menangis, dan tak henti2ny sy bersyukur kpd Allah, kemudian disuruh simbah putri " klo tahu gitu, langsung sujud syukur dan sy langsung mengikuti ucapan beliau, kemudian sy langsung sujud syukur. *rada aneh, masak nunggu di aba2in dulu, maafkan hamba Ya Allah Ya Rabb, maafkan...
tak lama berselang sms dri murobbiyah sy bru masuk.
beliau : iya masuk situ.
sy : iya, mb brusan lihat di kedaulatan rakyat, Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alamdulillah, Allah Huu Akbar. syukron ya mb, Jazakillah khairan, syukron mb.
Dan begitulah cerita sy, Perjuangan sy hingga Allah menunjukkan tempat kuliah yg terbaik utk sy yaitu di UNY tercinta. yg tempatny dijogja sesuai doa ibu dn ka2k.
Bismillah, semoga ini Barokah, bantulah hamba Ya Allah Ya Rabb, utk memberi kemanfaatan dan kebaikan utk orang lain dan tentu sja diri sy sendiri, dan bisa membahagiakan ibu. aamiin Ya Rabb aamin, bantulah hamba. berikanlah hamba yang terbaik. bismillah Allah Huu Akbar.
selesai ditulis dri jam 20.00-22:39
direvisi kembali tgl 13, pkl 22.30
direvisi kembali tgl 13, pkl 22.30
Kutemukan Cinta Itu
sejujurnya bagaimna saya akan menceritakan kisah ini, tapi kucoba urai secara perlahan.
Dimana berawal ketika rasa keterpurukana itu datang kepada sy, krn sy merasa sy sudah terjebak kegagalan sehingga sy dapat SMA sy dulu, dan tentunya keterjebakan sy itu jelas berawal ketika cerita SMP sy yang jarang belajar. Astagfirulloh. sy hanya terlalu berobsesi tinggi utk bisa sekolah di SMA favorit di jogja dan ketal dlm nuansa agamanya. tapi obsesi besar saya itu, tidak saya barengi atau balacekan dengan kerja dan doa yang besar juga.
sehingga sy masuk di sekolah swasta favorit di jogja yahh walaupun begitu sy tetap terpuruklah, dan keterpurukan itu membuat sy hanya berdiam diri di kamar selama 1minggu dan tidak keluar2 dan disitu sy hanya meratapi nasib. "kenapa, kenapa, kenapa, dulu aku tidak semangat belajar, aku hanya malas-malasan?" dan hanya-hanya itu saja yang ada dalam pikiran saya sebuah penyesalan yang besar.
Tapi tahukan teman-teman, sy temukan sebuah cahaya Cinta dari balik keterpurukan itu, yang akhirnya membawa sy dalam sebuah Cinta yg hakikih. memang benar perkataan ini "setelah hujan turun deras, pastilah akan ada pelangi yang muncul membawa kebahagiaan"
Dalam keadaan saya terpuruk saat itu dimana sy tidak mendapatkan SMA yang sangat saya inginkan, tapi qodarAllah dari keterpurukan itu, membuat sy semakin sadar dan semakin merasakan bahwa sy harus bisa bangkit, kemudian berawal sy sms salah seorang sahabat sy yg sudah alim dan tentu ilmu agamanya jauh lebih baik dri sy, dan kebetulan dia adalah tetangga sy. sy sms dia begini.
Sy : hay *****, gmn kabarnya? sy ingin belajar Agama islam.
Dia : ow iya, boleh. ayok ikt ngaji.
dst...
sejujurny saya rada lupa bagaimna penggalan ceritany, tapi secara singkat dn sekilas seperti itu.
langsung dia mengajak sy utk ikut mengaji, dengan murobbiyah, yg nantinya menjadi murobbiyah sy, yang sudah sy anggap kakak sendiri, banyak ilmu yg sy dapat dri beliau dn suami, serta dgn sahabat2 sy di halaqoh tersebut. dalam halaqoh itu ada 4orang, 3org murid dn 1 murobbiyah. dan dari lingkungan itu sedikit demi sedikit sy berubaha, dan menurut sy SMA adalah masa2 transisi sy.
dan dari qodarAllah juga, yang awalny saya sangat tidak menyukai SMA swasta sy itu tpi akhirnya sy malah mencintai SMA sy itu, ternyta saya temukan banyak sekali ilmu disna ilmu agama salah satuny di SMA swasta sy dahulu itu, walaupun sedih, tapi sy sangat bahagian dapat belajar agama disana, ada bahasa arab, ibadah, tarikh, akhlak. dan itu menurut sy adalah sebuah oase yang sangat menyegarkan ibarat ketika sy sedang kehausan dalam perjalanan digurun pasir yg luas sekali. yups oase yang membawa kesegaran utk sy.
Dan ada bebrapa guru yg menjadi inspirator sy. saya sangat menyayangi mereka. ada seorang bapak, yaitu pak suparlan, beliau sudah sy anggap bapak sendiri. sy sangat kagum dengan beliau, orangny nerimo, dn sangat baik sekali dgn murid2ny serta ilmu agamanya sangat mumpuni sekali, Ya Allah berilah beliau dn keluarga beliau kesehatan dan kecukupan rejeki dan kenikmatan iman. aamiin Ya Allah. adapun seorang ibu guru, beliau adalah guru bahasa arab bu muniroh, dari beliau sy belajar utk berani berdakwah dimuka umum, dari beliau sy terinspirasi menjadi seorang daiyah. yuup mereka berdua adlah inspirator sy, dan ada 1 lgi, kata2 dri seorg guru fisika sy, bu sri lestari atau biasa dipanggil bcl, "jadi guru itu panggilan, utk beramal jariyah, membawa kebaikan dan kesenangan. dan sy sangat menyayagi mereka. mereka inspirasi sy.
oke dari keadaan2 serta pelajaran dn pengalaman yg sy dapatkan, ilmu2 agama yg sy dapatkan membuat sy juga berproses dalam berbusana menutu aurotpun tidak langsung mak jleb menggunakan jilbab yg besar tapi bertahap. Dri tidak menggunakan kerudung>menggunakan kerudung, dgn jelana pensil>menggunakan krudung dgn menggunakan Rok>menggunakan jilbab dengan ukuran yg bertahap dan rok>menggunakan jilbab besar dan rok, kadang juga gamis. dan insyaAllah samapai akhir hayat saya,
sy rasakan kenyamana menggunakan baju yg dombroh2 begitu dgn ukuran yg besar walaupun memang tidak menggunakan hijab yang sebenarnya , yg hukumny sunnah atau dianjurkan, tpi sy rasakan kenyamanan yg luar dalam, dimna tidak banyak org yg mengganggu sy, tapi terkadang sering sy dptkan orang melihat dengan aneh, yahh macam2 pendapat orang masing2 dengan seorang Akhwat yang menggunakan jilbab besar. bagi sy, sy anggap itu sebagai kekaguman. ^^
ya berselang cerita ketika SMA kelas 1, disaat itu ilmu agama sy, masih belum banyak begitu juga dengan sekarang ilmu sypun masih sedikit, tapi kita sebagai seorang muslim wajib hukumnya belajar menuntu ilmu, terutama ilmu Agama, jadi kita musti semangat belajar ilmu agama, dan sy merasa masa2 transisi yang besar adalah ketika sy kelas 2 SMA, sy sering ikt kajian sehingga sy benar2 dlm sebuah komunitas yg sangat terjaga dlm pengajian itu, sehingga berdampak pd diri sy dalam kehidupan di lingkungan rumah dan sekolah.
oke back to the point, SMA, itu adlah masa2 tansisi sy, dimana berawal berani berjabat tangan dengan seorang lelaki, sampai sama skali acuh dengan para lelaki. dimana daulunya berani bercanda dan berbicara dengan laki2 sampai ketika para lelaki hanya berbicara seperluny dengan sy. dimana dahulunya berani memandang wajah seorang laki2 sampai ketika jangankan memandang melihat sekejab sy rasanya sudah tidak enak. dimna dahulu masih berani membalas sms2 dri para lelaki sampai ketika para lelaki tidak ada yg sms2 lgi, kecuali hal2 penting.
Dan masa2 transisi dimna cerita antara sy bersosialisasi dgn para lelaki itu sampai terjadi perubahan 180 derajat, sya anggap krn mgkn mereka sungkan sama sy, atau malah takut dengan sy, entahlah. tapi sy sangat bersyukur sekali dengan Allah. atas kejadian itu sehingga sy merasa sy terjaga, terutama terjaga hati dan perasaan sy. terjaga dalam segi manapun luar dan dalam
Dan 1hal, yang selalu tak henti2ny sy bersyukur kepada Allah adalah ketika dimna walaupun sy belum punya ilmu agama yang cukup, tapi sungguh Allah tetap menjaga sy. sehingga sy Alhamdulillah belum pernah pacaran. tapi sy berharap sy dapat merasakan nikmatny pacaran, tapi setelah menikah.
Dan begitupun keadaan saya samapi sy menapai bangku kuliah saat ini, semoga sy tetap istiqomah dalam menjalankan kehidupan ini, walaupun memang banyak sekali rintangan, jalan yg berkelok2 dan berbatu yg hrs sy lewati, tpi itulah hidup penuh perjuangan. dan pegangannya adalah Al Qur'an dan Hadits, maka kelak sy akan selamat.
yapp itu adalah sekilas cerita religi sy bagaimna saya menemukan sebuah cinta yang hakiki, yaitu Cinta terhadap islam, cinta utk lebih mengenal islam lebih dalam lagi, cinta dimna berusaha utk belajar mencintai Allah dan Rasul-NYA dengan sungguh2ny. dan ku harap cinta ini agar selalu tumbuh bersemi hingga ku mati nanti. sehingga dapat bertemu dengan Rabb Allah SWT, dan Rasulnya. aamiin Ya Allah
Ya Allah bantulah hamba utk lebih istiqomah, menjaga cinta ini Ya Rabb, cinta kepada-MU, cinta yg hakiki samapi mati. aamiin Ya Rabbalallaamiin...
Dimana berawal ketika rasa keterpurukana itu datang kepada sy, krn sy merasa sy sudah terjebak kegagalan sehingga sy dapat SMA sy dulu, dan tentunya keterjebakan sy itu jelas berawal ketika cerita SMP sy yang jarang belajar. Astagfirulloh. sy hanya terlalu berobsesi tinggi utk bisa sekolah di SMA favorit di jogja dan ketal dlm nuansa agamanya. tapi obsesi besar saya itu, tidak saya barengi atau balacekan dengan kerja dan doa yang besar juga.
sehingga sy masuk di sekolah swasta favorit di jogja yahh walaupun begitu sy tetap terpuruklah, dan keterpurukan itu membuat sy hanya berdiam diri di kamar selama 1minggu dan tidak keluar2 dan disitu sy hanya meratapi nasib. "kenapa, kenapa, kenapa, dulu aku tidak semangat belajar, aku hanya malas-malasan?" dan hanya-hanya itu saja yang ada dalam pikiran saya sebuah penyesalan yang besar.
Tapi tahukan teman-teman, sy temukan sebuah cahaya Cinta dari balik keterpurukan itu, yang akhirnya membawa sy dalam sebuah Cinta yg hakikih. memang benar perkataan ini "setelah hujan turun deras, pastilah akan ada pelangi yang muncul membawa kebahagiaan"
Dalam keadaan saya terpuruk saat itu dimana sy tidak mendapatkan SMA yang sangat saya inginkan, tapi qodarAllah dari keterpurukan itu, membuat sy semakin sadar dan semakin merasakan bahwa sy harus bisa bangkit, kemudian berawal sy sms salah seorang sahabat sy yg sudah alim dan tentu ilmu agamanya jauh lebih baik dri sy, dan kebetulan dia adalah tetangga sy. sy sms dia begini.
Sy : hay *****, gmn kabarnya? sy ingin belajar Agama islam.
Dia : ow iya, boleh. ayok ikt ngaji.
dst...
sejujurny saya rada lupa bagaimna penggalan ceritany, tapi secara singkat dn sekilas seperti itu.
langsung dia mengajak sy utk ikut mengaji, dengan murobbiyah, yg nantinya menjadi murobbiyah sy, yang sudah sy anggap kakak sendiri, banyak ilmu yg sy dapat dri beliau dn suami, serta dgn sahabat2 sy di halaqoh tersebut. dalam halaqoh itu ada 4orang, 3org murid dn 1 murobbiyah. dan dari lingkungan itu sedikit demi sedikit sy berubaha, dan menurut sy SMA adalah masa2 transisi sy.
dan dari qodarAllah juga, yang awalny saya sangat tidak menyukai SMA swasta sy itu tpi akhirnya sy malah mencintai SMA sy itu, ternyta saya temukan banyak sekali ilmu disna ilmu agama salah satuny di SMA swasta sy dahulu itu, walaupun sedih, tapi sy sangat bahagian dapat belajar agama disana, ada bahasa arab, ibadah, tarikh, akhlak. dan itu menurut sy adalah sebuah oase yang sangat menyegarkan ibarat ketika sy sedang kehausan dalam perjalanan digurun pasir yg luas sekali. yups oase yang membawa kesegaran utk sy.
Dan ada bebrapa guru yg menjadi inspirator sy. saya sangat menyayangi mereka. ada seorang bapak, yaitu pak suparlan, beliau sudah sy anggap bapak sendiri. sy sangat kagum dengan beliau, orangny nerimo, dn sangat baik sekali dgn murid2ny serta ilmu agamanya sangat mumpuni sekali, Ya Allah berilah beliau dn keluarga beliau kesehatan dan kecukupan rejeki dan kenikmatan iman. aamiin Ya Allah. adapun seorang ibu guru, beliau adalah guru bahasa arab bu muniroh, dari beliau sy belajar utk berani berdakwah dimuka umum, dari beliau sy terinspirasi menjadi seorang daiyah. yuup mereka berdua adlah inspirator sy, dan ada 1 lgi, kata2 dri seorg guru fisika sy, bu sri lestari atau biasa dipanggil bcl, "jadi guru itu panggilan, utk beramal jariyah, membawa kebaikan dan kesenangan. dan sy sangat menyayagi mereka. mereka inspirasi sy.
oke dari keadaan2 serta pelajaran dn pengalaman yg sy dapatkan, ilmu2 agama yg sy dapatkan membuat sy juga berproses dalam berbusana menutu aurotpun tidak langsung mak jleb menggunakan jilbab yg besar tapi bertahap. Dri tidak menggunakan kerudung>menggunakan kerudung, dgn jelana pensil>menggunakan krudung dgn menggunakan Rok>menggunakan jilbab dengan ukuran yg bertahap dan rok>menggunakan jilbab besar dan rok, kadang juga gamis. dan insyaAllah samapai akhir hayat saya,
sy rasakan kenyamana menggunakan baju yg dombroh2 begitu dgn ukuran yg besar walaupun memang tidak menggunakan hijab yang sebenarnya , yg hukumny sunnah atau dianjurkan, tpi sy rasakan kenyamanan yg luar dalam, dimna tidak banyak org yg mengganggu sy, tapi terkadang sering sy dptkan orang melihat dengan aneh, yahh macam2 pendapat orang masing2 dengan seorang Akhwat yang menggunakan jilbab besar. bagi sy, sy anggap itu sebagai kekaguman. ^^
ya berselang cerita ketika SMA kelas 1, disaat itu ilmu agama sy, masih belum banyak begitu juga dengan sekarang ilmu sypun masih sedikit, tapi kita sebagai seorang muslim wajib hukumnya belajar menuntu ilmu, terutama ilmu Agama, jadi kita musti semangat belajar ilmu agama, dan sy merasa masa2 transisi yang besar adalah ketika sy kelas 2 SMA, sy sering ikt kajian sehingga sy benar2 dlm sebuah komunitas yg sangat terjaga dlm pengajian itu, sehingga berdampak pd diri sy dalam kehidupan di lingkungan rumah dan sekolah.
oke back to the point, SMA, itu adlah masa2 tansisi sy, dimana berawal berani berjabat tangan dengan seorang lelaki, sampai sama skali acuh dengan para lelaki. dimana daulunya berani bercanda dan berbicara dengan laki2 sampai ketika para lelaki hanya berbicara seperluny dengan sy. dimana dahulunya berani memandang wajah seorang laki2 sampai ketika jangankan memandang melihat sekejab sy rasanya sudah tidak enak. dimna dahulu masih berani membalas sms2 dri para lelaki sampai ketika para lelaki tidak ada yg sms2 lgi, kecuali hal2 penting.
Dan masa2 transisi dimna cerita antara sy bersosialisasi dgn para lelaki itu sampai terjadi perubahan 180 derajat, sya anggap krn mgkn mereka sungkan sama sy, atau malah takut dengan sy, entahlah. tapi sy sangat bersyukur sekali dengan Allah. atas kejadian itu sehingga sy merasa sy terjaga, terutama terjaga hati dan perasaan sy. terjaga dalam segi manapun luar dan dalam
Dan 1hal, yang selalu tak henti2ny sy bersyukur kepada Allah adalah ketika dimna walaupun sy belum punya ilmu agama yang cukup, tapi sungguh Allah tetap menjaga sy. sehingga sy Alhamdulillah belum pernah pacaran. tapi sy berharap sy dapat merasakan nikmatny pacaran, tapi setelah menikah.
Dan begitupun keadaan saya samapi sy menapai bangku kuliah saat ini, semoga sy tetap istiqomah dalam menjalankan kehidupan ini, walaupun memang banyak sekali rintangan, jalan yg berkelok2 dan berbatu yg hrs sy lewati, tpi itulah hidup penuh perjuangan. dan pegangannya adalah Al Qur'an dan Hadits, maka kelak sy akan selamat.
yapp itu adalah sekilas cerita religi sy bagaimna saya menemukan sebuah cinta yang hakiki, yaitu Cinta terhadap islam, cinta utk lebih mengenal islam lebih dalam lagi, cinta dimna berusaha utk belajar mencintai Allah dan Rasul-NYA dengan sungguh2ny. dan ku harap cinta ini agar selalu tumbuh bersemi hingga ku mati nanti. sehingga dapat bertemu dengan Rabb Allah SWT, dan Rasulnya. aamiin Ya Allah
Ya Allah bantulah hamba utk lebih istiqomah, menjaga cinta ini Ya Rabb, cinta kepada-MU, cinta yg hakiki samapi mati. aamiin Ya Rabbalallaamiin...
Sabtu, 11 Februari 2012
Nasehat Imam Al-Ghozali
Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya, pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "Mati". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.
Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua. "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah masa lalu. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.
Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "Nafsu" (Al A'Raf 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.
Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban sampean benar, kata Iimam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.
Pertanyaan yang kelima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?".Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan Sholat. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting kita tinggalkan sholat. Lantas pertanyaan ke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah "lidah manusia". Karena melalui lidah, manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukaiperasaan saudaranya sendiri.
http://www.dudung.net/artikel-islami/nasehat-imam-al-ghozali.html
Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua. "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah masa lalu. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.
Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "Nafsu" (Al A'Raf 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.
Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban sampean benar, kata Iimam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.
Pertanyaan yang kelima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?".Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan Sholat. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting kita tinggalkan sholat. Lantas pertanyaan ke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah "lidah manusia". Karena melalui lidah, manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukaiperasaan saudaranya sendiri.
http://www.dudung.net/artikel-islami/nasehat-imam-al-ghozali.html
Call Muslimah Sejati
hemm,,, Muslimah Sejati panggilan khas dari salah satu kakak tersayang saya Mas Hari, yuup beliau selalu memanggil saya dengan panggilan itu "Muslimah Sejati" saya anggap itu sebagai panggilan sayang dan doa dari beliau untuk saya. saya yang penuh dengan kekurangan ini, agar kelak dapat menajdi seorang muslimah sejati, mugkin begitulah pinta beliau. tp sayangnny kadang beliau memanggil saya dengan disingkat "Slim, slim, slim" hadehh, kan artiny jdi beda.
kadang juga ketika beliau pulang dri bepergian dan masuk kerumah beliau pasti memanggil saya sambil mensyairkan dengan nada yang sederhana "Muslimah Sejati, Muslimah Sejati, Muslimah.... Sejati. hemm memang rada2 kok itu kakak saya. tapi ya.. itulah salah satu kakak sy yang sebagai inspirator bagi diri saya, sholeh, pinter, kebanggaan ibu, kalem, lucu, aneh, nyebai, sukanya ngerjai ngajak berantem, dll tapi walaupun penuh dengan seambrek kekurangan, dan keminimum kesempurnaan, tetap saja ku katakan, aku sayang kamu kok mas. hehehe
dan itu tadi sekilas intermeso dari saya mengenai kakak saya yang sering memanggil saya dengan panggilan sayang dan doa "Muslimah Sejati", walaupun seringnya manggil dengan panggilan singkatanya 'slim, slim, slim" hemmm T_T, But no Problem, Be Happy"
kadang juga ketika beliau pulang dri bepergian dan masuk kerumah beliau pasti memanggil saya sambil mensyairkan dengan nada yang sederhana "Muslimah Sejati, Muslimah Sejati, Muslimah.... Sejati. hemm memang rada2 kok itu kakak saya. tapi ya.. itulah salah satu kakak sy yang sebagai inspirator bagi diri saya, sholeh, pinter, kebanggaan ibu, kalem, lucu, aneh, nyebai, sukanya ngerjai ngajak berantem, dll tapi walaupun penuh dengan seambrek kekurangan, dan keminimum kesempurnaan, tetap saja ku katakan, aku sayang kamu kok mas. hehehe
dan itu tadi sekilas intermeso dari saya mengenai kakak saya yang sering memanggil saya dengan panggilan sayang dan doa "Muslimah Sejati", walaupun seringnya manggil dengan panggilan singkatanya 'slim, slim, slim" hemmm T_T, But no Problem, Be Happy"
kadang saya sering menangis sendiri, Ya Allah, bagaimana bisa saya di panggil Muslimah Sejati, sedangkan diri saya yang penuh dengan kekurangan, kadang terbersit dalama pikir saya,
Muslimah Sejati, muslimah yang kuat Aqidahnya, Kuat Tauhidnya
muslimah yang taat dan cinta kepada Rabbny dalam diamny
Muslimah yang selalu berusaha mengerjakan ibadah wajibnya dengan khusyuk karna Rabbnya.
muslimah yang rindu ingin bertemu dengan Rabbny, sehingga selalu menjalankan sunnah-sunnahnya
muslimah yang dalam kesendiriannya, menangisi akan dosa-dosanya
muslimah yang tak pernah lupa dalam kesehariannya, dalam jamny, dalam menitnya, dalam detiknya untuk selalu mengingat Allah, Takut akan segala dosa-dosanya
Muslimah yang selalu berpuasa
muslimah yang selalu membaca Al Quran dalam setiap harinya
muslimah yang dalam kesendiriannya selalu Berdzikir kepada Rabbnya
Muslimah yang selalu tunduk taat kepada ibunya dan bapaknya
Muslimah yang tak pernah lupa untuk selalu mentaati suaminya
menjaga kemaluannya, menjaga dari perkataan makian kepada orang lain
muslimah yang selalu bertuturkata yang mulia
Muslimah yang selalu berperilaku baik kepda siapa saja
muslimah yang tak pernah menyakiti sodara-sodaranya
muslimah yang tidak pernah kufur atas segala nikmat Allah
muslimah yang selalu menjaga dirinya agar tidak terjerumus dalam lembah kemaksiatan dan dosa
muslimah yang selalu menjaga dirinya dari dosa-dosa kecil
Muslimah yang selau menjaga pandangannya
muslimah yang selalu menjaga aurat dan kemaluannya
Muslimah yang tak pernah lelah dalam berdakwah
Muslimah yang selalu berlajar agama islam
Apakah saya sudah seperti itu, menjadi seorang Muslimah Sejati, Muslimah yang seperti uraian diatas, Muslimah yang selalu gigih mendekatkan diri kepada Rabbnya, yang selalu menjalankan sunnah2 dari Rasululloh SAW, taat kepada kedua orang tuanya, taat kepada suaminy kelak, tidak suka memaki dan mengeluh, dan kelak mendapatkan Surga Allah SWT. masyaAllah
kadang ketika saya mengingat kembali keadaan diri dan berkaca kembali tentang diri saya. terkadang rasany saya ingin menangis, Ya Rabb, maafkanlah hamba, maafkanlah hamba. T_T
saya malu dengan diri saya, saya takut ketika baju saya yang lebih mulia dari pada hati saya kpd Rabb saya, saya takut jika dikatakan munafik, sungguh saya takut ketika baju ini jauh lebih terlihat mulia dimata Allah dari pada diri saya sendiri yang penuh dengan kekurangan ini.
Ya Allah, Ya Rabb bimbinglah hamba dalam menapakkan kaki kesurga-MU
sehingga hamba dapat melihat-MU dan Rasul-Mu di surga, berkumpul bersama keluarga tercinta, dan bersama orang2 yang bertaqwa kpd-Mu Ya Rabbi... aamiin Ya Rabbal alaamiin.
Bicara Cinta
cinta adalah kekuatan
yg mampu mengubah duri jadi mawar,
mengubah cuka jadi anggur,
mengubah sedih jadi riang,
mengubah amarah jadi ramah,
mengubah musibah jadi muhibbah,
itu lah cinta
sekalipun cinta telah kuuraikan,
dan kujelaskan dengan panjang lebar,
namun jika cinta kudatangi,
aku jadi malu pada keteranganku sendiri..
meskipun lidahku telah mampu menguraikan,
namun tanpa lidah,
cinta ternyata lebih terang,
sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya..
kata-kata pecah berkeping-keping,
begitu sampai kepada cinta
dalam menguraikan cinta,
akal terbaring tak berdaya,
bagaikan keldai terbaring dalam lumpur,
cinta sendirilah yang menerangkan
tapi kisah pencinta yang sangat hebat..kisah kekasih saya..kisah kekasih kita semua..kisah kekasih yang khalik..yakni kisah nabi akhir zaman..kisah muhamad s.a.w
“Alangkah
teringinnya di hatiku andai aku berpeluang bertemu dengan
saudara-saudaraku,” ujar Rasulullah sallallaahu ‘alayhi wa sallam.
Suasana
hening di pinggiran perkuburan al-Baqi’. Merenung tempat semadi para
mukminin yang telah pergi, dan pasti Baginda juga akan menyertai mereka,
seperti kita semua.
“Bukankah kami ini juga saudara-saudaramu wahai utusan Allah?” para sahabat melontarkan soalan
Baginda
menjawab: “Kamu semua bukan saudaraku tetapi sahabatku. Saudaraku ialah
mereka yang datang selepasku, beriman kepadaku walaupun tidak pernah
melihatku. Aku merindui mereka. Kerana itulah aku menangis”.
dan saat kematiannya..baginda masih menyebut ummati..ummati..
subhanalllah..itulah cinta.cinta yang terlalu agung…
dan apa
respond kita untuk cinta itu..kalau nak bagi jawapan skema senang
je,”sebagai bukti cinta saya kepada rasulullah,saya perlulah banyakkan
selawat pada baginda..mengamalkan sunnahnya..serta mempelajari sirah
kehidupannya.”
dan aplikasinya?tepuk dada..tnyalah dalam hati..masih adakah cinta padanya??
cinta sebenarnya adalah kekuatan..cinta membuat perkara luar biasa menjadi luar biasa..
cinta merelakan saidina ali tidur di tempat baginda menggantikan baginda tidur biarpun sedar nyawanya dalam bahaya,yang memberinya seribu ketenangan dan mampu mengiktiraf hari itu,malam itu adalah malam yang paling tenang dan tidurnya paling lena..cinta mengubah cuka jadi anggur..mengubah duri jadi mawar..
lihat saja kisah saidina abu bakr di dalam gua bersama baginda
s.aw..betapa bisa ular tidak seberapa di bandingkan cintanya kepada
baginda..lihat saja kisah nusaibah,yang sanggup syahid demi
mempertahankan baginda..
cinta mengubah sedih jadi riang..
mengubah amarah jadi ramah..
mengubah musibah jadi muhibbah..
mungkin rangkap2 terakhir ini mampu membuat anda menangis..
dan saya makin terketar2 menaip..
mengenang cinta para sahabat..
kisah sahabat di perang uhud..
saidina abu talhah,saidina abu dajanah,nusaibah binti ka’ab..
smuanya berusaha pertahankan nabi..
dan sanggup diri terluka demi cinta kepada rasulnya..
walaupun perit sakit yang ditanggung..
mereka bertahan dan terus bertahan..
dan akhirnya mereka mampu tersenyum..
di mana tempat kita dalam membuktikan cinta??
usah beromongan kosong!!
cinta rasullullah kepada kita terlalu kuat..
sampai ajalnya..
saat kematian menjemput..
saat peritnya sakaratul maut..
bibir itu masih mengungkapkn cinta pada ummatnya..
sedang kita…huh
kita mengaku kita mencintai rasul..
sedangkan kita tak pernah memahami makna cinta itu sendiri..
atau kita memahami erti cinta..
tapi tingkah kita,akhlak kita,amalan kita..
tak melambangkan cinta..
http://mujahiddahsejati.wordpress.com/2010/03/05/295/
Jumat, 10 Februari 2012
kubaca firman persaudaraan
oleh Ust.Salim A.Fillah
dalam bukunya, Dalam Dekapan Ukhuwah
dalam bukunya, Dalam Dekapan Ukhuwah
ketika kubaca firman firman-Nya, “Sungguh tiap mukmin bersaudara”
aku merasa, kadang ukhuwah tak perlu dirisaukan
tak perlu, karena ia hanyalah akibat dari iman
aku ingat pertemuan pertama kita, akhi sayang
dalam dua detik, dua detik saja
aku telah merasakan perkenalan, bahkan kesepakatan
itulah ruh-ruh kita yang saling sapa, berpeluk mesra
dengan iman yang menyala, mereka telah mufakat
meski lisan belum sebut nama, dan tangan belum berjabat
ya, kubaca lagi firman-Nya, “sungguh tiap mukmin bersaudara”
aku makin tahu, persaudaraan tak perlu dirisaukan
karena saat ikatan melemah, saat keakraban kita merapuh
saat salam terasa menyakitkan, saat kebersamaan serasa siksaan
saat pemberian bagai bara api, saat kebaikan justru melukai
aku tahu, yang rombeng bukan ukhuwah kita
hanya iman-iman kita yang sedang sakit, atau mengerdil
mungkin dua-duanya, mungkin kau saja
tentu lebih sering, imankulah yang compang-camping
kubaca firman persaudaraan Akhi sayang
dan aku makin tahu, mengapa di kala diancamkan;
”para kekasih pada hari itu, sebagian menjadi musuh sebagian yang lain…
kecuali orang-orang yang bertaqwa”
Jumat, 03 Februari 2012
IBU T_T
Untuk anakku yang ku sayangi di bumi Allah ta’ala
Segala puji ku panjatkan ke hadirat Allah ta’ala, yang telah memudahkan ibu untuk beribadah kepada-Nya.
Sholawat serta salam, ibu sampaikan kepada Nabi Muhammad -shollallohu alaihi wasallam-, keluarga, dan para sahabatnya.
Wahai anakku …
Surat ini datang dari ibumu, yang selalu dirundung sengsara. Setelah berpikir panjang, ibu mencoba untuk menulis dan menggoreskan pena, sekalipun keraguan dan rasa malu menyelimuti diri ini.
Setiap kali menulis, setiap itu pula gores tulisan ini terhalangi oleh tangis. Dan setiap kali menitikkan air mata, setiap itu pula, hati ini terluka.
Wahai anakku …
Sepanjang masa yang telah engkau lewati, kulihat engkau telah menjadi laki-laki dewasa, laki-laki yang cerdas dan bijak. Karenanya engkau pantas membaca tulisan ini, sekalipun nantinya engkau akan remas kertas ini, lalu engkau robek-robek, sebagaimana sebelumnya engkau telah remas hati ibu, dan telah engkau robek pula perasaannya.
Wahai anakku …
25 tahun telah berlalu, dan tahun-tahun itu merupakan tahun kebahagiaan dalam kehidupanku.
Suatu ketika dokter datang menyampaikan tentang kehamilanku, dan semua ibu sangat mengerti arti kalimat tersebut. Bercampur rasa gembira dan bahagia dalam diri ini, sebagaimana ia adalah awal mula dari perubahan fisik dan emosi ibu.
Semenjak kabar gembira tersebut, aku membawamu sembilan bulan. Tidur, berdiri, makan, dan bernafas dalam kesulitan. Akan tetapi, itu semua tidak mengurangi cinta dan kasih sayangku kepadamu, bahkan ia tumbuh bersama berjalannya waktu.
Aku mengandungmu wahai anakku, pada kondisi lemah di atas lemah. Bersamaan dengan itu, aku begitu gembira tatkala merasakan dan melihat terjalan kakimu, atau balikan badanmu di perutku.
Aku merasa puas, setiap aku menimbang diriku, karena bila semakin hari semakin berat perutku, berarti dengan begitu engkau sehat wal afiat di dalam rahimku.
Anakku …
Penderitaan yang berkepanjangan menderaku, sampailah tiba pada malam itu, yang aku tidak bisa tidur sekejap pun, aku merasakan sakit yang tidak tertahankan, dan merasakan takut yang tidak bisa dilukiskan.
Sakit itu berlanjut, sehingga membuatku tidak dapat lagi menangis. Sebanyak itu pula, aku melihat kematian di hadapanku, hingga tibalah waktunya engkau keluar ke dunia, dan engkau lahir. Bercampur air mata kebahagiaanku dengan air mata tangismu.
Ketika engkau lahir, menetes air mata bahagiaku. Dengan itu, sirna semua keletihan dan kesedihan, hilang semua sakit dan penderitaan, bahkan kasihku kepadamu semakin bertambah, dengan bertambah kuatnya sakit.
Aku raih dirimu, sebelum ku raih minuman. Aku peluk cium dirimu, sebelum meneguk satu tetes air yang ada di kerongkongan.
Wahai anakku …
Telah berlalu setahun dari usiamu. Aku membawamu dengan hatiku, memandikanmu dengan kedua tangan kasih sayangku. Sari pati hidupku, kuberikan kepadamu. Aku tidak tidur, demi tidurmu, berletih demi kebahagiaanmu. Harapanku pada setiap harinya, agar aku selalu melihat senyumanmu. Kebahagiaanku setiap saat, adalah setiap permintaanmu agar aku berbuat sesuatu untukmu. Itulah kebahagiaanku.
Lalu berlalulah waktu, hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, selama itu pula, aku setia menjadi pelayanmu yang tidak pernah lalai… menjadi dayangmu yang tidak pernah berhenti… menjadi pekerjamu yang tidak pernah lelah… dan mendoakan selalu kebaikan dan taufiq untukmu.
Aku selau memperhatikan dirimu, hari demi hari, hingga engkau menjadi dewasa. Badanmu yang tegap, ototmu yang kekar, kumis dan jambang tipis telah menghiasi wajahmu, telah menambah ketampananmu, wahai anakku…
Tatkala itu, aku mulai melirik ke kiri dan ke kanan, demi mencari pasangan hidupmu, semakin dekat hari perkawinanmu anakku, semakin dekat pula hari kepergianmu.
Tatkala itu, hatiku serasa teriris-iris, air mataku mengalir, entah apa rasanya hati ini. Bahagia telah bercampur dengan duka. Tangis telah bercampur pula dengan tawa.
Bahagia karena engkau mendapatkan pasangan… karena engkau telah mendapatkan jodoh… karena engkau telah mendapatkan pendamping hidup… Sedangkan sedih karena engkau adalah pelipur hatiku, yang akan berpisah sebentar lagi dari diriku.
Waktu pun berlalu, seakan-akan aku menyeretnya dengan berat, kiranya setelah perkawinan itu, aku tidak lagi mengenal dirimu.
Senyummu yang selama ini menjadi pelipur duka dan kesedihanku, sekarang telah sirna bagaikan matahari yang ditutupi oleh kegelapan malam. Tawamu yang selama ini kujadikan buluh perindu, sekarang telah tenggelam, seperti batu yang dijatuhkan ke dalam kolam yang hening, dengan dedaunan yang berguguran, aku benar-benar tidak mengenalmu lagi, karena engkau telah melupakanku dan melupakan hakku.
Terasa lama hari-hari yang ku lewati, hanya untuk melihat rupamu. Detik demi detik ku hitung demi mendengar suaramu. Akan tetapi penantianku seakan sangat panjang. Aku selalu berdiri di pintu hanya untuk menanti kedatanganmu. Setiap kali berderit pintu, aku menyangka bahwa engkaulah orang yang datang itu. Setiap kali telepon berdering, aku merasa bahwa engkau yang akan menelponku. Setiap suara kendaraan yang lewat, aku merasa bahwa engkaulah yang datang.
Akan tetapi semua itu tidak ada, penantianku sia-sia, dan harapanku hancur berkeping. Yang ada hanya keputus-asaan… Yang tersisa hanya kesedihan dari semua keletihan yang selama ini ku rasakan, sambil menangisi diri dan nasib yang memang ditakdirkan oleh-Nya.
Anakku…
Ibumu tidaklah meminta banyak, ia tidaklah menagih padamu yang bukan-bukan.
Yang ibu pinta kepadamu:
Jadikan ibumu sebagai sahabat dalam kehidupanmu.
Jadikanlah ibumu yang malang ini sebagai pembantu di rumahmu, agar bisa juga aku menatap wajahmu, agar ibu teringat pula dengan hari-hari bahagia masa kecilmu.
Dan ibu memohon kepadamu nak, janganlah engkau pasang jerat permusuhan dengan ibumu.
Jangan engkau buang wajahmu, ketika ibumu hendak memandang wajahmu.
Yang ibu tagih kepadamu:
Jadikanlah rumah ibumu, salah satu tempat persinggahanmu, agar engkau dapat sekali-kali singgah ke sana, sekalipun hanya sedetik.
Jangan jadikan ia sebagai tempat sampah yang tidak pernah engkau kunjungi. Atau sekiranya terpaksa engkau datang sambil engkau tutup hidungmu dan engkaupun berlalu pergi.
Anakku…
Telah bungkuk pula punggungku… bergemetar tanganku… karena badanku telah dimakan oleh usia, dan telah digerogoti oleh penyakit… Berdirinya seharusnya telah dipapah… duduk pun seharusnya dibopong…
Akan tetapi, yang tidak pernah sirna -wahai anakku- adalah cintaku kepadamu… masih seperti dulu… masih seperti lautan yang tidak pernah kering… masih seperti angin yang tidak pernah berhenti…
Sekiranya engkau dimuliakan satu hari saja oleh seseorang, niscaya engkau akan balas kebaikan dengan kebaikan, sedangkan ibumu, mana balas budimu, mana balasan baikmu?! bukankah air susu seharusnya dibalas dengan air serupa?! bukan sebaliknya air susu dibalas dengan air tuba?! Dan bukankah Alloh ta’ala, telah berfirman:
هل جزاء الإحسان إلا الإحسان
Bukankah balasan kebaikan, melainkan kebaikan yang serupa?!
Sampai begitukah keras hatimu, dan sudah begitu jauhkah dirimu setelah berlalunya hari dan berselangnya waktu.
Wahai anakku…
Setiap kali aku mendengar bahwa engkau bahagia dengan hidupmu, setiap itu pula bertambah kebahagiaanku. Bagaimana tidak?! Karena engkau adalah buah dari kedua tanganku… Engkau adalah hasil dari keletihanku… Engkaulah laba dari semua usahaku…
Dosa apakah yang telah ku perbuat, sehingga engkau jadikan diriku musuh bebuyutanmu?!
Pernahkah suatu hari aku salah dalam bergaul denganmu?!
Atau pernahkah aku berbuat lalai dalam melayanimu?!
Tidak dapatkah engkau menjadikanku pembantu yang terhina dari sekian banyak pembantu-pembantumu yang mereka semua telah engkau beri upah?!
Tidak dapatkah engkau berikan sedikit perlindungan kepadaku di bawah naungan kebesaranmu?!
Dapatkah engkau sekarang menganugerahkan sedikit kasih sayang demi mengobati derita orang tua yang malang ini?!
إن الله يحب المحسنين
Sesungguhnya Alloh mencintai orang-orang yang berbuat baik.
Wahai anakku…
Aku hanya ingin melihat wajahmu, dan aku tidak menginginkan yang lain.
Wahai anakku…
Hatiku terasa teriris, air mataku mengalir, sedangkan engkau sehat wal afiat. Orang-orang sering mengatakan, bahwa engkau adalah laki-laki yang supel, dermawan dan berbudi.
Wahai anakku…
Apakah hatimu tidak tersentuh, terhadap seorang wanita tua yang lemah, binasa dimakan oleh rindu berselimutkan kesedihan, dan berpakaian kedukaan?!
Mengapa? Tahukah engkau itu?! Karena engkau telah berhasil mengalirkan air matanya… Karena engkau telah membalasnya dengan luka di hatinya… Karena engkau telah pandai menikam dirinya dengan belati durhakamu tepat menghujam jantungnya… Karena engkau telah berhasil pula memutuskan tali silaturrahim.
Wahai anakku…
Ibumu inilah sebenarnya pintu surga, maka titilah jembatan itu menujunya… Lewatilah jalannya dengan senyuman yang manis, kemaafan, dan balas budi yang baik… Semoga aku bertemu denganmu di sana, dengan kasih sayang Alloh ta’ala sebagaimana di dalam hadits:
الوالد أوسط أبواب الجنة فإن شئت فأضع ذلك الباب أو احفظه
Orang tua adalah pintu surga yang paling tinggi. Sekiranya engkau mau, sia-siakanlah pintu itu, atau jagalah! (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi, dishohihkan oleh Albani)
Anakku…
Aku mengenalmu sejak dahulu… semenjak engkau telah beranjak dewasa… aku tahu engkau sangat tamak dengan pahala… engkau selalu cerita tentang keuatamaan berjamaah… engkau selalu bercerita terhadapku tentang keutamaan shof pertama dalam sholat berjamaah… engkau selalu mengatakan tentang keutamaan infak, dan bersedekah…
Akan tetapi satu hadits yang telah engkau lupakan… satu keutamaan besar yang telah engkau lalaikan… yaitu bahwa Nabi -shollallohu alaihi wasallam- telah bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh Abdulloh bin Mas’ud, ia mengatakan:
سألت رسول الله صلى الله عليه وسلم، قلت: يا رسول الله أي العمل أفضل؟ قال: الصلاة على ميقاتها. قلت: ثم أيُّ؟ قال: ثم بر الوالدين. قلت: ثم أيُّ؟ قال: الجهاد في سبيل الله. فسكت عن رسول الله صلى الله عليه وسلم ولو استزدته لزادني. (متفق عليه)
Aku bertanya kepada Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam-: Wahai Rosululloh, amal apa yang paling mulia? Beliau menjawab: sholat pada waktunya. Aku bertanya lagi: Kemudian apa wahai Rosululloh? Beliau menjawab: Kemudian berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya lagi: Kemudian apa wahai Rosululloh? Beliau menjawab: Kemudian jihad di jalan Alloh. Lalu aku pun diam (tidak bertanya) kepada Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- lagi, dan sekiranya aku bertanya lagi, niscaya beliau akan menjawabnya.
Itulah hadits Abdulloh bin Mas’ud…
Wahai anakku…
Inilah aku, ibumu… pahalamu… tanpa engkau harus memerdekakan budak atau banyak-banyak berinfak dan bersedekah… aku inilah pahalamu…
Pernahkah engkau mendengar, seorang suami yang meninggalkan keluarga dan anak-anaknya, berangkat jauh ke negeri seberang, ke negeri entah berantah untuk mencari tambang emas, guna menghidupi keluarganya?! Dia salami satu persatu, dia ciumi isterinya, dia sayangi anaknya, dia mengatakan: Ayah kalian, wahai anak-anakku, akan berangkat ke negeri yang ayah sendiri tidak tahu, ayah akan mencari emas… Rumah kita yang reot ini, jagalah… Ibu kalian yang tua renta ini, jagalah…
Berangkatlah suami tersebut, suami yang berharap pergi jauh, untuk mendapatkan emas, guna membesarkan anak-anaknya, untuk membangun istana mengganti rumah reotnya.
Akan tetapi apa yang terjadi, setelah tiga puluh tahun dalam perantauan, yang ia bawa hanya tangan hampa dan kegagalan. Dia gagal dalam usahanya. Pulanglah ia kembali ke kampungnya. Dan sampailah ia ke tempat dusun yang selama ini ia tinggal.
Apa lagi yang terjadi di tempat itu, setibanya di lokasi rumahnya, matanya terbelalak. Ia melihat, tidak lagi gubuk reot yang ditempati oleh anak-anak dan keluarganya. Akan tetapi dia melihat, sebuah perusahaan besar, tambang emas yang besar. Jadi ia mencari emas jauh di negeri orang, kiranya orang mencari emas dekat di tempat ia tinggal.
Itulah perumpaanmu dengan kebaikan, wahai anakku…
Engkau berletih mencari pahala… engkau telah beramal banyak… tapi engkau telah lupa bahwa di dekatmu ada pahala yang maha besar… di sampingmu ada orang yang dapat menghalangi atau mempercepat amalmu masuk surga…
Ibumu adalah orang yang dapat menghalangimu untuk masuk surga, atau mempercepat amalmu masuk surga… Bukankah ridloku adalah keridloan Alloh?! Dan bukankan murkaku adalah kemurkaan Alloh?!
Anakku…
Aku takut, engkaulah yang dimaksud oleh Nabi Muhammad -shollallohu alaihi wasallam- di dalam haditsnya:
رغم أنفه ثم رغم أنفه ثم رغم أنفه قيل من يا رسول الله قال من أدرك والديه عند الكبر أحدهما أو كليهما ثم لم يدخل الجنة (رواه مسلم)
Celakalah seseorang, celakalah seseorang, dan celakalah seseorang! Ada yang bertanya: Siapakah dia wahai Rosululloh? Beliau menjawab: Dialah orang yang mendapati orang tuanya saat tua, salah satu darinya atau keduanya, akan tetapi tidak membuat dia masuk surga. (HR. Muslim 2551)
Celakalah seorang anak, jika ia mendapatkan kedua orang tuanya, hidup bersamanya, berteman dengannya, melihat wajahnya, akan tetapi tidak memasukkan dia ke surga.
Anakku…
Aku tidak akan angkat keluhan ini ke langit, aku tidak akan adukan duka ini kepada Alloh, karena jika seandainya keluhan ini telah membumbung menembus awan, melewati pintu-pintu langit, maka akan menimpamu kebinasaan dan kesengsaraan, yang tidak ada obatnya dan tidak ada tabib yang dapat menyembuhkannya…
Aku tidak akan melakukannya wahai anakku… tidak… bagaimana aku akan melakukannya, sedangkan engkau adalah jantung hatiku… bagaimana ibu ini kuat menengadahkan tangannya ke langit, sedangkan engkau adalah pelipur lara hatiku… bagaimana ibu tega melihatmu merana terkena doa mustajab, padahal engkau bagiku adalah kebahagiaan hidupku…
Bangunlah nak… bangunlah… bangkitlah nak… bangkitlah… uban-uban sudah mulai merambat di kepalamu. Akan berlalu masa, sehingga engkau akan menjadi tua pula.
الجزاء من جنس العمل
Sebagaimana engkau akan berbuat, seperti itu pula orang akan berbuat kepadamu.
الجزاء من جنس العمل
Ganjaran itu sesuai dengan amal yang engkau telah tanamkan. Engkau akan memetik sesuai dengan apa yang engkau tanam.
Aku tidak ingin engkau menulis surat ini… aku tidak ingin engkau menulis surat yang sama, dengan air matamu kepada anak-anakmu, sebagaimana aku telah menulisnya kepadamu.
Wahai anakmu…
Bertakwalah kepada Allah… takutlah engkau kepada Allah… berbaktilah kepada ibumu… peganglah kakinya, sesungguhnya surga berada di kakinya… basuhlah air matanya, balurlah kesedihannya… kencangkan tulang ringkihnya… dan kokohkan badannya yang telah lapuk…
Anakku…
Setelah engkau membaca surat ini, terserah padamu. Apakah engkau sadar dan engkau akan kembali, atau engkau akan merobeknya.
Wa shollallohu ala nabiyyina muhammadin wa ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Dari Ibumu yang merana.
(Disadur dari kajian Ustadz Armen -rohimahulloh- oleh ustadz Abu Abdillah Ad-Daariny, Lc)
Sumber: http://firanda.com/index.php/artikel/renungan/152-rintihan-seorang-ibu
Artikel http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/rintihan-seorang-ibu.html
Segala puji ku panjatkan ke hadirat Allah ta’ala, yang telah memudahkan ibu untuk beribadah kepada-Nya.
Sholawat serta salam, ibu sampaikan kepada Nabi Muhammad -shollallohu alaihi wasallam-, keluarga, dan para sahabatnya.
Wahai anakku …
Surat ini datang dari ibumu, yang selalu dirundung sengsara. Setelah berpikir panjang, ibu mencoba untuk menulis dan menggoreskan pena, sekalipun keraguan dan rasa malu menyelimuti diri ini.
Setiap kali menulis, setiap itu pula gores tulisan ini terhalangi oleh tangis. Dan setiap kali menitikkan air mata, setiap itu pula, hati ini terluka.
Wahai anakku …
Sepanjang masa yang telah engkau lewati, kulihat engkau telah menjadi laki-laki dewasa, laki-laki yang cerdas dan bijak. Karenanya engkau pantas membaca tulisan ini, sekalipun nantinya engkau akan remas kertas ini, lalu engkau robek-robek, sebagaimana sebelumnya engkau telah remas hati ibu, dan telah engkau robek pula perasaannya.
Wahai anakku …
25 tahun telah berlalu, dan tahun-tahun itu merupakan tahun kebahagiaan dalam kehidupanku.
Suatu ketika dokter datang menyampaikan tentang kehamilanku, dan semua ibu sangat mengerti arti kalimat tersebut. Bercampur rasa gembira dan bahagia dalam diri ini, sebagaimana ia adalah awal mula dari perubahan fisik dan emosi ibu.
Semenjak kabar gembira tersebut, aku membawamu sembilan bulan. Tidur, berdiri, makan, dan bernafas dalam kesulitan. Akan tetapi, itu semua tidak mengurangi cinta dan kasih sayangku kepadamu, bahkan ia tumbuh bersama berjalannya waktu.
Aku mengandungmu wahai anakku, pada kondisi lemah di atas lemah. Bersamaan dengan itu, aku begitu gembira tatkala merasakan dan melihat terjalan kakimu, atau balikan badanmu di perutku.
Aku merasa puas, setiap aku menimbang diriku, karena bila semakin hari semakin berat perutku, berarti dengan begitu engkau sehat wal afiat di dalam rahimku.
Anakku …
Penderitaan yang berkepanjangan menderaku, sampailah tiba pada malam itu, yang aku tidak bisa tidur sekejap pun, aku merasakan sakit yang tidak tertahankan, dan merasakan takut yang tidak bisa dilukiskan.
Sakit itu berlanjut, sehingga membuatku tidak dapat lagi menangis. Sebanyak itu pula, aku melihat kematian di hadapanku, hingga tibalah waktunya engkau keluar ke dunia, dan engkau lahir. Bercampur air mata kebahagiaanku dengan air mata tangismu.
Ketika engkau lahir, menetes air mata bahagiaku. Dengan itu, sirna semua keletihan dan kesedihan, hilang semua sakit dan penderitaan, bahkan kasihku kepadamu semakin bertambah, dengan bertambah kuatnya sakit.
Aku raih dirimu, sebelum ku raih minuman. Aku peluk cium dirimu, sebelum meneguk satu tetes air yang ada di kerongkongan.
Wahai anakku …
Telah berlalu setahun dari usiamu. Aku membawamu dengan hatiku, memandikanmu dengan kedua tangan kasih sayangku. Sari pati hidupku, kuberikan kepadamu. Aku tidak tidur, demi tidurmu, berletih demi kebahagiaanmu. Harapanku pada setiap harinya, agar aku selalu melihat senyumanmu. Kebahagiaanku setiap saat, adalah setiap permintaanmu agar aku berbuat sesuatu untukmu. Itulah kebahagiaanku.
Lalu berlalulah waktu, hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, selama itu pula, aku setia menjadi pelayanmu yang tidak pernah lalai… menjadi dayangmu yang tidak pernah berhenti… menjadi pekerjamu yang tidak pernah lelah… dan mendoakan selalu kebaikan dan taufiq untukmu.
Aku selau memperhatikan dirimu, hari demi hari, hingga engkau menjadi dewasa. Badanmu yang tegap, ototmu yang kekar, kumis dan jambang tipis telah menghiasi wajahmu, telah menambah ketampananmu, wahai anakku…
Tatkala itu, aku mulai melirik ke kiri dan ke kanan, demi mencari pasangan hidupmu, semakin dekat hari perkawinanmu anakku, semakin dekat pula hari kepergianmu.
Tatkala itu, hatiku serasa teriris-iris, air mataku mengalir, entah apa rasanya hati ini. Bahagia telah bercampur dengan duka. Tangis telah bercampur pula dengan tawa.
Bahagia karena engkau mendapatkan pasangan… karena engkau telah mendapatkan jodoh… karena engkau telah mendapatkan pendamping hidup… Sedangkan sedih karena engkau adalah pelipur hatiku, yang akan berpisah sebentar lagi dari diriku.
Waktu pun berlalu, seakan-akan aku menyeretnya dengan berat, kiranya setelah perkawinan itu, aku tidak lagi mengenal dirimu.
Senyummu yang selama ini menjadi pelipur duka dan kesedihanku, sekarang telah sirna bagaikan matahari yang ditutupi oleh kegelapan malam. Tawamu yang selama ini kujadikan buluh perindu, sekarang telah tenggelam, seperti batu yang dijatuhkan ke dalam kolam yang hening, dengan dedaunan yang berguguran, aku benar-benar tidak mengenalmu lagi, karena engkau telah melupakanku dan melupakan hakku.
Terasa lama hari-hari yang ku lewati, hanya untuk melihat rupamu. Detik demi detik ku hitung demi mendengar suaramu. Akan tetapi penantianku seakan sangat panjang. Aku selalu berdiri di pintu hanya untuk menanti kedatanganmu. Setiap kali berderit pintu, aku menyangka bahwa engkaulah orang yang datang itu. Setiap kali telepon berdering, aku merasa bahwa engkau yang akan menelponku. Setiap suara kendaraan yang lewat, aku merasa bahwa engkaulah yang datang.
Akan tetapi semua itu tidak ada, penantianku sia-sia, dan harapanku hancur berkeping. Yang ada hanya keputus-asaan… Yang tersisa hanya kesedihan dari semua keletihan yang selama ini ku rasakan, sambil menangisi diri dan nasib yang memang ditakdirkan oleh-Nya.
Anakku…
Ibumu tidaklah meminta banyak, ia tidaklah menagih padamu yang bukan-bukan.
Yang ibu pinta kepadamu:
Jadikan ibumu sebagai sahabat dalam kehidupanmu.
Jadikanlah ibumu yang malang ini sebagai pembantu di rumahmu, agar bisa juga aku menatap wajahmu, agar ibu teringat pula dengan hari-hari bahagia masa kecilmu.
Dan ibu memohon kepadamu nak, janganlah engkau pasang jerat permusuhan dengan ibumu.
Jangan engkau buang wajahmu, ketika ibumu hendak memandang wajahmu.
Yang ibu tagih kepadamu:
Jadikanlah rumah ibumu, salah satu tempat persinggahanmu, agar engkau dapat sekali-kali singgah ke sana, sekalipun hanya sedetik.
Jangan jadikan ia sebagai tempat sampah yang tidak pernah engkau kunjungi. Atau sekiranya terpaksa engkau datang sambil engkau tutup hidungmu dan engkaupun berlalu pergi.
Anakku…
Telah bungkuk pula punggungku… bergemetar tanganku… karena badanku telah dimakan oleh usia, dan telah digerogoti oleh penyakit… Berdirinya seharusnya telah dipapah… duduk pun seharusnya dibopong…
Akan tetapi, yang tidak pernah sirna -wahai anakku- adalah cintaku kepadamu… masih seperti dulu… masih seperti lautan yang tidak pernah kering… masih seperti angin yang tidak pernah berhenti…
Sekiranya engkau dimuliakan satu hari saja oleh seseorang, niscaya engkau akan balas kebaikan dengan kebaikan, sedangkan ibumu, mana balas budimu, mana balasan baikmu?! bukankah air susu seharusnya dibalas dengan air serupa?! bukan sebaliknya air susu dibalas dengan air tuba?! Dan bukankah Alloh ta’ala, telah berfirman:
هل جزاء الإحسان إلا الإحسان
Bukankah balasan kebaikan, melainkan kebaikan yang serupa?!
Sampai begitukah keras hatimu, dan sudah begitu jauhkah dirimu setelah berlalunya hari dan berselangnya waktu.
Wahai anakku…
Setiap kali aku mendengar bahwa engkau bahagia dengan hidupmu, setiap itu pula bertambah kebahagiaanku. Bagaimana tidak?! Karena engkau adalah buah dari kedua tanganku… Engkau adalah hasil dari keletihanku… Engkaulah laba dari semua usahaku…
Dosa apakah yang telah ku perbuat, sehingga engkau jadikan diriku musuh bebuyutanmu?!
Pernahkah suatu hari aku salah dalam bergaul denganmu?!
Atau pernahkah aku berbuat lalai dalam melayanimu?!
Tidak dapatkah engkau menjadikanku pembantu yang terhina dari sekian banyak pembantu-pembantumu yang mereka semua telah engkau beri upah?!
Tidak dapatkah engkau berikan sedikit perlindungan kepadaku di bawah naungan kebesaranmu?!
Dapatkah engkau sekarang menganugerahkan sedikit kasih sayang demi mengobati derita orang tua yang malang ini?!
إن الله يحب المحسنين
Sesungguhnya Alloh mencintai orang-orang yang berbuat baik.
Wahai anakku…
Aku hanya ingin melihat wajahmu, dan aku tidak menginginkan yang lain.
Wahai anakku…
Hatiku terasa teriris, air mataku mengalir, sedangkan engkau sehat wal afiat. Orang-orang sering mengatakan, bahwa engkau adalah laki-laki yang supel, dermawan dan berbudi.
Wahai anakku…
Apakah hatimu tidak tersentuh, terhadap seorang wanita tua yang lemah, binasa dimakan oleh rindu berselimutkan kesedihan, dan berpakaian kedukaan?!
Mengapa? Tahukah engkau itu?! Karena engkau telah berhasil mengalirkan air matanya… Karena engkau telah membalasnya dengan luka di hatinya… Karena engkau telah pandai menikam dirinya dengan belati durhakamu tepat menghujam jantungnya… Karena engkau telah berhasil pula memutuskan tali silaturrahim.
Wahai anakku…
Ibumu inilah sebenarnya pintu surga, maka titilah jembatan itu menujunya… Lewatilah jalannya dengan senyuman yang manis, kemaafan, dan balas budi yang baik… Semoga aku bertemu denganmu di sana, dengan kasih sayang Alloh ta’ala sebagaimana di dalam hadits:
الوالد أوسط أبواب الجنة فإن شئت فأضع ذلك الباب أو احفظه
Orang tua adalah pintu surga yang paling tinggi. Sekiranya engkau mau, sia-siakanlah pintu itu, atau jagalah! (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi, dishohihkan oleh Albani)
Anakku…
Aku mengenalmu sejak dahulu… semenjak engkau telah beranjak dewasa… aku tahu engkau sangat tamak dengan pahala… engkau selalu cerita tentang keuatamaan berjamaah… engkau selalu bercerita terhadapku tentang keutamaan shof pertama dalam sholat berjamaah… engkau selalu mengatakan tentang keutamaan infak, dan bersedekah…
Akan tetapi satu hadits yang telah engkau lupakan… satu keutamaan besar yang telah engkau lalaikan… yaitu bahwa Nabi -shollallohu alaihi wasallam- telah bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh Abdulloh bin Mas’ud, ia mengatakan:
سألت رسول الله صلى الله عليه وسلم، قلت: يا رسول الله أي العمل أفضل؟ قال: الصلاة على ميقاتها. قلت: ثم أيُّ؟ قال: ثم بر الوالدين. قلت: ثم أيُّ؟ قال: الجهاد في سبيل الله. فسكت عن رسول الله صلى الله عليه وسلم ولو استزدته لزادني. (متفق عليه)
Aku bertanya kepada Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam-: Wahai Rosululloh, amal apa yang paling mulia? Beliau menjawab: sholat pada waktunya. Aku bertanya lagi: Kemudian apa wahai Rosululloh? Beliau menjawab: Kemudian berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya lagi: Kemudian apa wahai Rosululloh? Beliau menjawab: Kemudian jihad di jalan Alloh. Lalu aku pun diam (tidak bertanya) kepada Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- lagi, dan sekiranya aku bertanya lagi, niscaya beliau akan menjawabnya.
Itulah hadits Abdulloh bin Mas’ud…
Wahai anakku…
Inilah aku, ibumu… pahalamu… tanpa engkau harus memerdekakan budak atau banyak-banyak berinfak dan bersedekah… aku inilah pahalamu…
Pernahkah engkau mendengar, seorang suami yang meninggalkan keluarga dan anak-anaknya, berangkat jauh ke negeri seberang, ke negeri entah berantah untuk mencari tambang emas, guna menghidupi keluarganya?! Dia salami satu persatu, dia ciumi isterinya, dia sayangi anaknya, dia mengatakan: Ayah kalian, wahai anak-anakku, akan berangkat ke negeri yang ayah sendiri tidak tahu, ayah akan mencari emas… Rumah kita yang reot ini, jagalah… Ibu kalian yang tua renta ini, jagalah…
Berangkatlah suami tersebut, suami yang berharap pergi jauh, untuk mendapatkan emas, guna membesarkan anak-anaknya, untuk membangun istana mengganti rumah reotnya.
Akan tetapi apa yang terjadi, setelah tiga puluh tahun dalam perantauan, yang ia bawa hanya tangan hampa dan kegagalan. Dia gagal dalam usahanya. Pulanglah ia kembali ke kampungnya. Dan sampailah ia ke tempat dusun yang selama ini ia tinggal.
Apa lagi yang terjadi di tempat itu, setibanya di lokasi rumahnya, matanya terbelalak. Ia melihat, tidak lagi gubuk reot yang ditempati oleh anak-anak dan keluarganya. Akan tetapi dia melihat, sebuah perusahaan besar, tambang emas yang besar. Jadi ia mencari emas jauh di negeri orang, kiranya orang mencari emas dekat di tempat ia tinggal.
Itulah perumpaanmu dengan kebaikan, wahai anakku…
Engkau berletih mencari pahala… engkau telah beramal banyak… tapi engkau telah lupa bahwa di dekatmu ada pahala yang maha besar… di sampingmu ada orang yang dapat menghalangi atau mempercepat amalmu masuk surga…
Ibumu adalah orang yang dapat menghalangimu untuk masuk surga, atau mempercepat amalmu masuk surga… Bukankah ridloku adalah keridloan Alloh?! Dan bukankan murkaku adalah kemurkaan Alloh?!
Anakku…
Aku takut, engkaulah yang dimaksud oleh Nabi Muhammad -shollallohu alaihi wasallam- di dalam haditsnya:
رغم أنفه ثم رغم أنفه ثم رغم أنفه قيل من يا رسول الله قال من أدرك والديه عند الكبر أحدهما أو كليهما ثم لم يدخل الجنة (رواه مسلم)
Celakalah seseorang, celakalah seseorang, dan celakalah seseorang! Ada yang bertanya: Siapakah dia wahai Rosululloh? Beliau menjawab: Dialah orang yang mendapati orang tuanya saat tua, salah satu darinya atau keduanya, akan tetapi tidak membuat dia masuk surga. (HR. Muslim 2551)
Celakalah seorang anak, jika ia mendapatkan kedua orang tuanya, hidup bersamanya, berteman dengannya, melihat wajahnya, akan tetapi tidak memasukkan dia ke surga.
Anakku…
Aku tidak akan angkat keluhan ini ke langit, aku tidak akan adukan duka ini kepada Alloh, karena jika seandainya keluhan ini telah membumbung menembus awan, melewati pintu-pintu langit, maka akan menimpamu kebinasaan dan kesengsaraan, yang tidak ada obatnya dan tidak ada tabib yang dapat menyembuhkannya…
Aku tidak akan melakukannya wahai anakku… tidak… bagaimana aku akan melakukannya, sedangkan engkau adalah jantung hatiku… bagaimana ibu ini kuat menengadahkan tangannya ke langit, sedangkan engkau adalah pelipur lara hatiku… bagaimana ibu tega melihatmu merana terkena doa mustajab, padahal engkau bagiku adalah kebahagiaan hidupku…
Bangunlah nak… bangunlah… bangkitlah nak… bangkitlah… uban-uban sudah mulai merambat di kepalamu. Akan berlalu masa, sehingga engkau akan menjadi tua pula.
الجزاء من جنس العمل
Sebagaimana engkau akan berbuat, seperti itu pula orang akan berbuat kepadamu.
الجزاء من جنس العمل
Ganjaran itu sesuai dengan amal yang engkau telah tanamkan. Engkau akan memetik sesuai dengan apa yang engkau tanam.
Aku tidak ingin engkau menulis surat ini… aku tidak ingin engkau menulis surat yang sama, dengan air matamu kepada anak-anakmu, sebagaimana aku telah menulisnya kepadamu.
Wahai anakmu…
Bertakwalah kepada Allah… takutlah engkau kepada Allah… berbaktilah kepada ibumu… peganglah kakinya, sesungguhnya surga berada di kakinya… basuhlah air matanya, balurlah kesedihannya… kencangkan tulang ringkihnya… dan kokohkan badannya yang telah lapuk…
Anakku…
Setelah engkau membaca surat ini, terserah padamu. Apakah engkau sadar dan engkau akan kembali, atau engkau akan merobeknya.
Wa shollallohu ala nabiyyina muhammadin wa ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Dari Ibumu yang merana.
(Disadur dari kajian Ustadz Armen -rohimahulloh- oleh ustadz Abu Abdillah Ad-Daariny, Lc)
Sumber: http://firanda.com/index.php/artikel/renungan/152-rintihan-seorang-ibu
Artikel http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/rintihan-seorang-ibu.html
WebLink Muslim ^^
- Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, MA (http://dzikra.com)
- Ustadz Abdullah Taslim, MA (http://manisnyaiman.com)
- Ustadz Firanda Andirja, MA. (http://firanda.com/)
- Ustadz Abdullah Zaen, MA (http://tunasilmu.com)
- Ustadz Abdullah Roy, MA. (http://tanyajawabagamaislam.blogspot.com/)
- Ustadz Aris Munandar, MA. (http://ustadzaris.com/)
- Ustadz Muhammad Wasitho, MA (http://www.abufawaz.wordpress.com/)
- Ustadz Zainal Abidin, Lc. (http://www.zainalabidin.org/)
- Ustadz Abu Ihsan Al Atsari (http://abuihsan.com/)
- Ustadz Kholid Syamhudi, Lc. (http://www.ustadzkholid.com/)
- Ustadz Abu Yahya Badrussalam, Lc. (http://cintasunnah.com)
- Ustadz Basweidan, Lc. (http://basweidan.wordpress.com/)
- Ustadz Musyaffa Ad Darini, Lc. (http://addariny.wordpress.com/)
- Ustadz Fariq Gasim (http://fariqgasimanuz.wordpress.com)
- Ustadz Ahmad Faiz Asifuddin, Lc (http://ustadzfaiz.com)
- Ustadz Abu Zubair, Lc. (http://abuzubair.net/)
- Ustadz Muslim Atsary (http://ustadzmuslim.com/)
- Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi (http://abiubaidah.com/)
- Ustadz Ahmad Sabiq (http://ahmadsabiq.com/)
- Ustadz Sa’id Yai Ardiyansyah, Lc. (http://kajiansaid.wordpress.com/)
- Ustadz Marwan Abu Dihyah (http://abu0dihyah.wordpress.com)
- Ustadz Abdullah Shaleh Hadrami (http://kajianislam.net)
- Ustadz Abu Ali, ST.,MEng.,Phd. (http://noorakhmad.blogspot.com/)
- Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, ST. (http://rumaysho.com/)
- Ustadz Abu Mushlih Ari Wahyudi, Ssi. (http://abumushlih.com/)
- Ustadz Muhammad Nur Ichwan Muslim, ST (http://ikhwanmuslim.com)
- Ustadz Abul Jauzaa (http://abul-jauzaa.blogspot.com)
- Ustadz Abu Salma (http://abusalma.wordpress.com/)
- Ustadz Didik Suyadi (http://abukarimah.wordpress.com/)
- Ustadz-Ustadz Madinah (http://serambimadinah.com/)
- Akh dr.Raehanul Bahraen (http://muslimafiyah.com)
- Akh Apri Hernowo (http://albamalanjy.wordpress.com/)
- Akh Ginanjar Indrajati http://alashree.wordpress.com)
- Akh Aryo Abu Shilah (http://tholib.wordpress.com/)
- Akh Aditya Budiman http://alhijroh.co.cc)
- Akh Adni Kurniawan (http://adniku.wordpress.com)
- Akh Athoilah (http://syaikhulislam.wordpress.com)
- Akh Rian Permana (http://ryper.blogspot.com)
- Akh Bambang Wahono (http://wahonot.wordpress.com/)
- Akh Amir UNPAD (http://salafiyunpad.wordpress.com/)
- Akh Yulian Purnama (http://kangaswad.wordpress.com)
- Muslim.or.id (http://muslim.or.id/)
- Al-Manhaj (http://almanhaj.or.id/)
- Kajian.net (http://kajian.net/)
- Pengusaha Muslim (http://pengusahamuslim.com/)
- Ekonomi Syariat (http://ekonomisyariat.com/)
- Remaja Islam (http://remajaislam.com/)
- Khotbah Jum’at (http://khotbahjumat.com/)
- Ahlus Sunnah (http://ahlussunnah.info/)
- Majalah Sakinah (http://majalahsakinah.com/)
- Majalah Al Furqon (http://www.majalahalfurqon.com/)
- Majalah EL-FATA (http://majalah-elfata.com/)
- Majalah Al Mawaddah (http://www.almawaddah.or.id/)
- Belajar Islam (http://belajarislam.or.id/)
- Maktabah Mufiidah (http://www.mufiidah.net/)
- Maktabah Raudhatul Muhibbin (http://www.raudhatulmuhibbin.org/)
- Daarus Sunnah (http://www.daarussunnah.co.nr/)
- Fatwa Ulama (http://www.fatwa-ulama.com/)
- Ulama Syafi’iyyah (http://fatwasyafiiyah.blogspot.com/)
- Salafy ITB (http://salafyitb.wordpress.com/)
- Assunnah WEB ID (http://assunnah.web.id/)
- Kajian Online Medan (http://www.kajianonlinemedan.com/)
- Forum Studi Unand Padang (http://forum-unand.blogspot.com/)
- Islam Download (http://www.islam-download.net/)
- Manhaj.or.id (http://www.manhaj.or.id/)
- Perpustakaan Islam (http://www.perpustakaan-islam.com/)
- Sholat Kita (http://sholat-kita.cjb.net/)
- Starter Page (http://www.salafi.or.id/)
- Villa Baitullah (http://vbaitullah.or.id/)
- Hakekat Syi’ah Imamiyah (http://hakekat.com/)
- Kursus Bahasa Arab Online (http://badar.muslim.or.id/)
- Yayasan Dar el-Iman Padang (http://www.dareliman.or.id/)
- Tarbiyah Singapore (http://tarbiyah-sg.info/)
- Feed Situs As Sunnah (http://situs.assunnah.web.id/)
- Forum Assunnah (http://forum.assunnah.web.id/)
- Ngaji Online (http://ngaji-online.com/)
- Buletin At-Tauhid (http://buletin.muslim.or.id/)
- Syababussunnah (http://www.syabaabussunnah.co.cc/)
- Gen Syi’ah (http://www.gensyiah.com/)
- Muslimah.or.id (http://www.muslimah.or.id/)
- Shalihah.com (http://shalihah.com/)
- Jilbab (http://www.jilbab.or.id/)
- Pendidikan Anak Bagi Muslimah (http://ummiummi.com/)
- Ummu Salma (http://ummusalma.wordpress.com)
- Ummu Shofia – Blog Muslimah dan Kesehatan (http://ummushofiyya.wordpress.com/)
SEARCH ENGINE ISLAMI
- Google Assunnah (http://google.assunnah.web.id/)
- Yufid (http://yufid.com/)
- Blog Yufid (http://yufid.org/)
- Radio Rodja Bogor (http://www.radiorodja.com/)
- Radio Muslim Jogja (http://radiomuslim.com/)
- Radio Suara Qur’an Sukoharjo (http://suaraquran.com/)
- Radio Hang Batam (http://www.hang106.or.id/)
- Radio Al Iman 900 AM Surabaya (http://alimanradio.or.id/)
- Radio al Hikmah Surabaya (http://radioalhikmah.com/)
- Radio Hidayah Pekan Baru (http://hidayahfm.com/)
- Radio Muadz Kendari (http://www.radiomuadz.com/)
- Ahsan TV (http://ahsan.tv/)
- Sarana Sunnah TV (http://sss-tv.com/)
- InfoKajian.Com (http://infokajian.com/)
- Info Kajian Muslim (http://muslim.or.id/infokajian/)
- Konsultasi Syariah (http://konsultasisyariah.com/)
- Soal Jawab Muslim.or.id (http://muslim.or.id/soaljawab/)
- Direktori Sekolah Muslim (http://sekolah.muslim.or.id)
- STDI Imam Asy Syafi’i (http://www.stdiis.ac.id)
- MEDIU Jogja (http://mediujogja.com/)
- Ma’had Imam Bukhari Solo (http://bukhari.or.id/)
- Ma’had Ali Bin Abi Thalib Surabaya (http://studi.stai-ali.ac.id/)
- Madrasah Imam Ahmad bin Hanbal Semarang (http://binhambal.wordpress.com/)
- PP Ibnu Taimiyah (http://ibnutaimiyah.com/)
- Ma’had Al-Furqon (http://alfurqon.co.id/)
- PP Hamalatul Qur’an (http://pesantrenhamalatulquran.blogspot.com/)
- Ahlul Hadits wal Atsar (http://www.alathar.net/)
- Al-Menhaj (http://almenhaj.net/)
- Majalah Al-Ashalah (http://asaala.net/)
- Majalah Mufiidah (http://mufiidah.com/)
- Maktabah Misykatul Islamiyyah (http://www.almeshkat.net/books/)
- Maktabah Ruuhul Islam (http://islamspirit.com/)
- Maktabah Sahab Salafiyyah (http://www.sahab.org/)
- Maktabah Shayidul Fawaid (http://saaid.net/book/index.php)
- Markaz Albani (http://albanicenter.net/)
- Multaqo Salafiyyah (http://www.salafiyat.com/)
- Muntadiyat al-Barq (http://www.al-barq.net/)
- Abdul Azhim Badawi (http://www.ibnbadawy.com/)
- Abdul Aziz Alu Syaikh (http://www.sahab.ws/5600/news/3399.html)
- Abdul Aziz ar-Rajihi (http://www.sh-rajhi.com/rajhi/)
- Abdul Aziz ar-Rayyis (http://islamancient.com/)
- Abdul Aziz bin Bazz (http://www.ibnbaz.org.sa/)
- Abdul Aziz Bura’i (http://www.alburaie.com/new/index.php)
- Abdul Muhsin Abbad (http://www.alabad.jeeran.com/)
- Abdul Muhsin Ubaikan (http://www.obaykan.com/)
- Abdul Qadir al-Arnauth (http://www.alarnaut.com/)
- Abdullah al-Fauzan (http://www.alfuzan.islamlight.net/)
- Abdullah azh-Zhafiri (http://www.sahab.ws/6111)
- Abdullah Jibrin (http://www.ibn-jebreen.com/)
- Abdur Razaq Afifi (http://www.afifyy.com/)
- Abdus Salam Barjas (http://www.burjes.com/)
- Abu Abdil Muiz Firkuz (http://www.ferkous.com/rep/index.php)
- Abu Ashim al-Ghomidi (http://www.abouassim.net/)
- Abu Bakr al-Mishri (http://www.abu-bkr.com/)
- Abu Islam Shalih Thaha (http://www.abuislam.net/)
- Abu Malik al-Juhanni (http://abumalik.net/)
- Abu Umar al-Utaibi (http://www.otiby.net/)
- Ahmad Yahya Najmi (http://njza.net/web/)
- Ali Hasan al-Halabi (http://www.alhalaby.com/)
- Ali Ridha (http://www.albaidha.net/vb/)
- Ali Yahya al-Haddadi (http://www.haddady.com/)
- Alwi as-Saqqof (http://www.dorar.net/)
- Hisyam al-Arifi (http://www.aqsasalafi.com/)
- Imam al-Ajurri (http://www.ajurry.com/)
- Kholid al-Mushlih (http://www.almosleh.com/index.shtml)
- Lajnah Daimah (http://www.alifta.com/default.aspx)
- M Ismail Muqoddam (http://www.m-ismail.com/)
- M. Abdillah al-Imam (http://www.sh-emam.com/)
- M. al-Hamud an-Najdi (http://www.al-athary.net/)
- M. Aman al-Jami (http://www.aljami.net/)
- M. Ibrahim al-Hamd (http://toislam.net/)
- M. Khalifah Tamimi (http://www.mediu.org/)
- Majdi Arafat (http://www.magdiarafat.com/)
- Masyaikh Sudan (http://www.marsed.org/)
- Masyhur Hasan Salman (http://www.mashhoor.net/)
- Muhammad Al-Maghrawi (http://maghrawi.net/)
- Muhammad al-Utsaimin (http://www.ibnothaimeen.com/)
- Muhammad Musa Nashr (http://www.m-alnaser.com/)
- Muhammad Said Ruslan (http://www.rslan.com/)
- Muqbil bin Hadi (http://www.muqbel.net/)
- Musthofa al-Adawi (http://aladawy.info/)
- Nashir al-Barrak (http://albarrak.islamlight.net/)
- Nashirudin al-Albani (http://www.alalbany.net/)
- Robi’ al-Madkholi (http://www.rabee.net/)
- Sa’ad al-Hushayin (http://www.saad-alhusayen.com/)
- Said Abdul Azhim (http://www.al-fath.net/)
- Salim al-Ajmi (http://sahab.ws/3250)
- Salim Ied al-Hilali (http://islamfuture.net/)
- Shalih al-Fauzan (http://www.alfawzan.ws/alfawzan/default.aspx)
- Shalih as-Suhaimi (http://www.assuhaimi.com/)
- Shalih Sa’ad as-Suhaimi (http://sahab.ws/4435)
- Sulthan al-Ied (http://www.sahab.ws/3147)
- Taqiyudin al-Hilali (http://www.alhilali.net/)
- Ulama Yaman (http://www.olamayemen.com/html/)
- Wahid Abd Salam Bali (http://www.waheedbaly.com/)
- Yahya al-Hajuri (http://www.sh-yahia.net/)
- Abdur Ra’uf Shakir (http://www.islamlecture.com/)
- Ahlul Hadeeth (http://www.ahlulhadeeth.net/php/)
- Al Baseerah (http://www.albaseerah.org/)
- Al Ibanah (Ismail al-Arcoon) (http://al-ibaanah.com/)
- Al-Muflihoon (http://www.almuflihoon.com/)
- Albani Center (http://www.asaala.com/)
- Call to Islam (http://calltoislam.com/)
- Darul Ihsan (http://www.darulehsaan.com/)
- Darul Kitab wal Hikmah (http://www.dkh-islam.com/)
- DR. Bilal Philips (http://bilalphilips.com/)
- DR. Salih as-Saalih (http://www.understand-islam.net/)
- Fatwa Online (http://www.fatwa-online.com/)
- Islamic Knowledge (http://www.islamicknowledge.co.uk/)
- Jalal Abu Alrub (http://www.islamlife.com/news.php)
- Madeenah (http://www.madeenah.com/)
- Nadir Ahmad (http://www.examinethetruth.com/)
- Riyadhus Salihin (http://www.ryadussalihin.org/en/)
- Salafi Manhaj (http://salafimanhaj.com/)
- Umm Junayd (http://ummjunayd.info/
Langganan:
Postingan (Atom)