Oleh: Ustadzah Ummu Yasir
Menikah adalah bagian tak
terpisahkan dari proses penghambaan diri kepada Allah. Ia merupakan ibadah
unggulan yang tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Ada banyak hal yang
dijadikan pertimbangan. Dan pertimbangan itu, bukan mempersulit melainkan mempermudah.
Bukan pula untuk berlama tanpa sebab, tetapi menyegerakan setelah siap.
Proses mencari jodoh dalam Islam
bukanlah “membeli kucing dalam karung” sebagaimana sering dituduhkan. Namun
justru diliputi oleh perkara yang penuh adab. Bukan “Coba dulu baru beli”
kemudian “habis manis sepah dibuang”, sebagaimana jamaknya pacaran kaula muda
di masa sekarang.
Jodoh seperti rezeki, ia telah
ditentukan. Namun, kita tidak tahu apa yang telah ditentukan oleh Allah. Dengan
berpegang pada hakikat itu kita diperintahkan-Nya agar berusaha.
Hakikat jodoh itu benar-benar
luar biasa, tak pernah ada ilmu yang dapat memprediksikannya.
Sedalam apapun kita mencintai,
menyayangi, tak akan bersatu bila ternyata kita tak berjodoh.
Jodoh itu rahasia Allah yang
sudah ditentukanNya. Kita tinggal berusaha mendapatkanya dengan cara yang baik.
“Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (QS. 30 : 21).
“dan bahwasanya Dialah yang
menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita”. (QS.53:45)
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan
berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah”. (QS 51:49)
Islam telah memberikan konsep
yang jelas tentang tatacara ataupun proses sebuah pernikahan yang berlandaskan
Al-Qur`an dan As-Sunnah yang shahih, dan di antara tata cara tersebut adalah :
selengkapnya, silahkan membuka link ini
http://takmirohibnusinafkugm.wordpress.com/2014/03/20/makalah-kismis-12-ketika-cinta-berlabuh/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar