Page

Minggu, 29 April 2012

Si Ikhwan Pemilih


Oleh : Arnida Sharah Auli.
sebenarnya masyaAllah ndk sengaja sy dapat artikel ini, tapi semoga bermanfaat.
Nasihat sy >>> tolong direnungkan bagi yang melakukan.

Suatu ketika di sebuah negeri ada seorang ikhwan yang sedang mencari tambatan hati. Berulang kali nadzar ternyata tak ada seorang akhwatpun yang memikat hatinya. Akhirnya sang wasilah pun menyerah seraya berkata, “Tunggu aja Marshanda cadaran!”. Di belahan negeri lain, ternyata ada ikhwan yang bernasib hampir serupa. Sudah belasan akhwat ditawarkan oleh wasilah. Akan tetapi, kini satu-persatu, akhwat-akhwat yang ditolaknya sudah menemukan pemimpin dalam rumah tangganya, meninggalkannya dalam kesendirian. Sedangkan di penjuru negeri terdengar keluh kesah seorang ummahat, “Mintanya yang cuantik. Ya gak sanggup lah!”

Yah, fenomena ini memang bukan sekali dua kali terjadi. Banyak ikhwan pendamba bidadari, walaupun merasa dirinya sudah ngaji, walaupun tahu bahwa agama adalah tolok ukur akhwat sejati, walaupun nyadar bahwa dirinya tidak ganteng-ganteng sekali.

Wahai ikhwan pemilih, ketahuilah! Shalihah, cantik, kaya, keturunan orang yang baik, pandai, masak, peyabar, qona'ah, subur, dan sederet sifat baik lain amat sangat sulit untuk bersatu dalam diri seorang akhwat. Banyak akhwat shalihah tetapi tak pandai masak. Banyak akhwat yang cantik tetapi tidak subur. Banyak akhwat yang kaya tetapi tidak qona'ah, banyak akhwat keturunan orang yang baik tetapi tidak penyabar. Begitulah Allah menakdirkannya dengan segala hikmah dan maslahatnya.

Mungkin bisa saja si ikhwan berkilah, “Kan untuk menundukkan pandangan”. Boleh-boleh saja mendambakan si penjaga pandangan yang cantik jelita, akan tetapi realistislah! Sebagaimana manusia pada umumnya, jumlah artis yang rupawan tentu lebih sedikit daripada wanita yang biasa saja. Begitu pula dengan akhwat. Dan kalaupun ada high quality jomblo yang memenuhi kriteria, bukankah si akhwat belum tentu mau? Pernahkah terbesit dalam pikiran bahwa high criteria yang dipatok adalah “buah” dari pandangan yang tidak terjaga?

Ah seandainya para ikhwan pemilih itu tahu bahwa banyak sekali nikmat yang Allah anugerahkan dalam pernikahan, bukan keindahan fisik semata. Seandainya mereka juga tahu bahwa kadang fisik yang cantik justru bisa menyebabkan petaka dalam rumah tangga. Seandainya mereka tahu bahwa jelitanya wanita akan lapuk dimakan usia. Allahul musta'an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar