Page

Senin, 26 Maret 2012

BerCerminlah

saya ingin menjadi seseorang yang sederhana, tak banyak bicara,berkata seperlunya, tersenyum semanis mungkin agar membuat sodari sy dapat bahagia,

sya hanya seorang yang sederhana, tak mempunyai mimpi besar utk menaklukkan dunia, tapi mimpi sy adalah dapat memberi kemanfaatan utk diri sy sendiri dan orang2 yg ada di dekat sy

ya... bagi sy kesederhanaan yang menentramkan hati jauh lebih sy senangi dari pada sy mencari sebuah arti dari kepuasan hati,

kadang sy berpikir ketika sy berangkat ke kampus, sy kadang berjumpa dgn seorang ibu yg mengantarkan ankny ke sekolah, belio dn ankny berjalan kaki, dan tauhkan kalia duhai sodariku menereka berjalan sambil mencari2 rongsokan yg ada di sekitar pinggir jalan, sang ibu dengan tenangny berjalan di anatara ank2ny, mengambil satu barang bekas dn dimasukkan ke dalam karung yg ia bawa, begitu jg dengan sang anak,

Ya Rabb, diri ini serasa ingin menangis melihat, Sungguh Nikmat Tuhan Mu mana yg kau dustakan?

Pernahkan kalian melihat anak2 kecil yg mengamen dipinggiran jalan, sy sering melihatny ketika berangkat ke kampus dia sering berada di perempatan gejayan, daerah UNY, saat sy berhenti sering kali di lampu merah dia mendatangi sy, "mb minta uangnya mb, minta uangny sudah beberapa hari tidak makan, minta uangny mb minta uangny" sy hanya diam sja, dalam batin ini berkata "maafkan sy dek, tdk bisa memberikan uang kpdmu" ju2r sy sakit hati ketika sy melihat sang ibu dri ank tersebut malah menunggu di sebrang sana, tdk kepanasan begitu jg dgn sang ayah. Ya Rabb, begitukan jalan cerita anak ini, masyaAllah,

Masih terniang dalam pikiran ini, pernahkah kalian melihat sebuah keluarga yang mengabdikan dirinya utk masjid? dan belio mencukupi kehidupan dgn mencari sayur2an di hutan dgn rumah belio, sy lihat kehidupan mrk serba kekurangan, tpi lihatlah keluarga itu hidup mereka penuh kedamaian walau keadaan ekonomi serba kekurangan. sang bapak dan ibu setiap hari memberihkan masjid yg ada di dekat rmh belio, akan tetapi masalah yg mereka hadapi dn sangat pelik adalah kepergian anak satu2ny yg sampai skrg tdk dapat belio temukan, tahukah apa yg mereka ucapkan : sy titipkan anak sy kpd Allah, biar Allah yng menjaga ank sy" MasyaAllah,

atau pernahkah kalian melihat kehidupan sebuah keluarga yg serba kekurangan, dimana sang anak yg mencari uang, disebabkan sang ibu yang sakit2tan, mereka hidup berdua, setiap selesai pulang sekolah sang anak menjajakan gorengan buatan ibuny , dia berjalan kaki utuk menjajakan barang daganganny memutari daerah malioboro, pasar bringharjo dan dia masih terus mengayunkan langkahnya agar daganganny laris dn uangny utk membeli obar agar ibuny cepat sembuh, dan tak jarang sampai rumahpun keadaanny sdh malam hari, walaupun sdh malam sang anakpun tak berhenti bekerja sampai disitu ia mempunyai kewajiban utk menjaga ibuny yang seorang diri karena ditinggal pergi sang suami, dan itulah yg dikerjakan sang anak disetiap hariny. dan tahukah kalian kelas berapa dia kelas 4SD dan umur anak tersebut 12th, seharusny dia sudah kls 6SD, dikarenakan sang ibu yg tdk ada biaya dia harus merelakan sekolahny, MasyaAllah

Mari berkaca pada diri kita, ketika yang lain sibuk mendapatkan uang kita hanya duduk berleha2 di kasur, ketika yang lain sedang memeras keringatny kita sedang asik2an menonton TV, ketika yg lain sedang kepanasan kita berdiam diri di dalam rumah yg dingin, MasyaAllah.

Sungguh sy pun malu dgn diri sy sendiri, ketika melihat perjuang orang utk mendapatkan sesuap nasi, kadang sy sering meneteskan air mata ketika melihat ibu sy, seorang wanita yg tangguh, tidak pantang menyerah, sy sedih ketika belio capek dn terkadang belio menyuruh sy, dan t'kadang sypun menjawab> sebentar bu, sedang mengerjakan laporan" ibu : ya sudah tidak apa2" sypun menyahut kembali: nnti ya bu, sy kerjakan" ibu : ngk pa2 km ngerjakan laporan sja" Ya Allah Ya Rabb, maafkanlah hamba,

Sering sy bertukar pikiran dengan ibu sy. ibu pernah bilang ibu itu cuma pengen lihat anak2ny seneng, Ya Rabb, seakan kata2 ibu menjadi tamparan keras utk sy, sy sedih ketika sy hanya menyibukkan diri dgn keadaan dan rutinitas kampus, sampai2 sy melupakan ibu sy. MasyaAllah hinanya diri ini. Ya Allah Maafkanlah hamba

Semoga ini bisa menjadi Renungan utk kita,

maaf jika tulisan sya melompat2 dan kurang berukuran dri intro sampai akhir, insyaAllah lain waktu akan sy edit lgi, sy menuliskan apa yg ada dalam hati sy, sy ungkapkan sja...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar